Sabtu, 27/04/2024 09:49 WIB

Kasus Belum Mereda, Jepang Perpanjang PPKM Darurat

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, diperlukan menopang sistem medis yang masih terbengkalai oleh kasus-kasus serius, meskipun infeksi baru turun dan vaksinasi meningkat.

PM Jepang Yoshihide Suga (Asian Gaming)

Tokyo, Jurnas.com - Jepang memperpanjang pembatasan darurat Covid-19 pada Kamis (9/9) di Tokyo dan wilayah lain hingga akhir bulan ini, dalam rangka mengekang infeksi dan mencegah rumah sakit kewalahan mengatasi melonjaknya pasien.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, diperlukan menopang sistem medis yang masih terbengkalai oleh kasus-kasus serius, meskipun infeksi baru turun dan vaksinasi meningkat.

"Inokulasi semua yang ingin divaksinasi akan selesai pada Oktober atau November," kata Suga kepada wartawan dikutip dari Reuters.

"Dan mulai saat itu, kami akan dapat melonggarkan pembatasan dengan menggunakan bukti vaksinasi atau hasil pengujian," sambung dia.

Jepang berjuang mengatasi gelombang kelima virus, dan bulan lalu memperpanjang pembatasan jangka panjangnya hingga 12 September untuk mencakup sekitar 80 persen populasi.

Jumlah kasus parah dan tekanan pada sistem medis belum mereda di Tokyo dan sekitarnya, untuk memungkinkan pembatasan dicabut. Langkah-langkah itu sekarang akan diperpanjang hingga 30 September, termasuk untuk Osaka.

Pembatasan darurat Jepang menuntut restoran tutup lebih awal dan larangan menyajikan alkohol. Warga diimbau untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin dan menahan diri bepergian.

Beberapa tanda perbaikan di sekitar Jepang berarti dua prefektur dari total 21 akan beralih dari keadaan darurat ke pembatasan yang lebih bertarget, dan sejumlah prefektur lainnya akan menghapus semua pembatasan.

"Saya yakin kita mulai melihat hasilnya, tetapi masih terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan kita," terang Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.

KEYWORD :

Jepang PPKM Darurat Kasus Covid-19 Yoshihide Suga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :