Jum'at, 19/04/2024 10:37 WIB

Wamenag Minta Madrasah dan Pesantren Berdamai dengan Covid-19

Menurut Zainut, langkah ini menjadi keputusan terbaik, mengingat pandemi Covid-19 belum diketahui sampai kapan akan berakhir.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi meninjau madrasah dan pesantren (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi meminta semua lembaga pendidikan, termasuk madrasah dan pesantren beradaptasi dan berdamai dengan pandemi Covid-19.

Menurut Zainut, langkah ini menjadi keputusan terbaik, mengingat pandemi Covid-19 belum diketahui sampai kapan akan berakhir.

"Di tengah adaptasi kebiasaan baru ini, pendidikan madrasah dan pesantren pun dituntut untuk mampu berkreasi dan produktif agar tidak tertinggal oleh dinamika keadaan yang berjalan serba cepat," kata Zaiut saat berkunjung ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Semarang, pada Rabu (12/8).

Didampingi Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaaan (KSKK) Kemenag Ahmad Umar, Wamenag memotivasi agar madrasah dan pesantren memiliki optimisme tinggi dan produktif dalam menjalani proses pengajaran. Optimisme dan semangat berproduktif agar dijadikan kiat untuk mencari keberkahan dari musibah Covid-19.

"Salah satu bentuk manfaat yang dapat kita petik dari Covid-19 adalah percepatan migrasi pembelajaran dari sistem konvensional ke digital, sebagai jawaban yang tepat," ujar dia.

Ditegaskan, pembelajaran secara virtual dan alternatif tatap muka saat ini dinilai sebagai proses inovasi, agar pembelajaran tidak berhenti.

Wamenag juga mengapresiasi kinerja Direktur KSKK Madrasah, Ahmad Umar, yang menurut dia berhasil melakukan inovasi-inovasi dalam proses keberlangsungan pendidikan di madrasah di era pandemi ini, hingga prestasi madrasah di Tanah Air saat ini kian meroket.

Sementara terkait pembukaan pesantren, Zainut mengatakan protokol kesehatan ketat telah diterapkan, antara lain satu kamar diisi 2-4 santri, meski banyak pula satu kamar diisi hingga 20 santri karena keterbatasan fasilitas kamar.

"Namun secara umum santri kembali menyantri dinilai lebih aman dari serangan Covid-19 daripada mereka di luar pesantren. Maka banyak orang tua yang gembira ketika pesantren kembali dibuka untuk belajar para santri," papar Wamenag.

Diketahui, pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp2,5 triliun untuk membantu pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19, melalui program Bantuan Operasional Pesantren atau BOP.

KEYWORD :

Zainut Tauhid Madrasah Pesantren Kementerian Agama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :