Petugas pemakaman menurunkan sebuah peti mati, berisi mayat seorang wanita berusia 52 tahun yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), ke dalam kuburan di pemakaman San Rafael, di Ciudad Juarez, Meksiko 19 Mei 2020. (Foto: Jose Luis Gonzalez/Reuters)
Beirut, Jurnas.com - Seorang dokter darurat muda menjadi tenaga medis pertama Lebanon yang meninggal karena virus corona pada Senin (20/7). Tenaga medis itu meninggal, ketika infeksi harian di negara Mediterania Timur meningkat.
"Loay Ismail yang berusia 32 tahun meninggal karena virus corona di rumah sakit Nabih Berri di Nabatiyeh, Lebanon selatan," kata Kantor Berita Nasional Lebanon.
Rumah Sakit Lebanon-Italia di kota terdekat Tirus tempat dia bekerja mengatakan Ismail tertular penyakit itu sambil menjalankan tugas medis dan kemanusiaan.
Kepala rumah sakit umum utama yang merawat pasien COVID-19 di Beirut, Firass Abiad menyatakan berduka cita kepada Loay, dokter muda yang jatuh saat melakukan tugasnya, merawat pasien virus corona.
"Kami telah mengambil sumpah dan bersedia mengorbankan semua untuk pasien kami. Namun ini tidak menghilangkan sakit hati atau membuat kerugiannya bisa ditoleransi," kicau Direktur Rumah Sakit Rafik Hariri.
Hong Kong Lanjutkan Impor Hamster
Dilansir dari Arab News, Lebanon secara resmi mencatat lebih dari 2.800 kasus COVID-19, termasuk 40 kematian.
Lebanon sendiri sudah secara bertahap mengangkat langkah-langkah kuncian dan membuka bandara Beirut untuk penerbangan komersial pada awal Juli, setelah penutupan lebih dari tiga bulan.
Media China `Remehkan` Keparahan COVID-19
Selama dua minggu terakhir, tingkat infeksi harian meningkat, dengan lusinan kasus baru diumumkan setiap hari. Dalam peningkatan tertinggi seperti itu, pemerintah mengumumkan 166 kasus baru pada 12 Juli, termasuk 131 pekerja sanitasi.
Di puncak musim panas, beberapa pantai dan bar kembali memadati orang.
Menteri Kesehatan Hamad Hassan pada Senin (20/7) memperingatkan tentang kemungkinan kembalinya pengunciankarena perilaku orang-orang dan ketidakpatuhan terhadap jarak sosial.
Pandemi tiba dengan Lebanon sudah terperosok dalam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade dan banyak yang khawatir sektor kesehatan tidak dapat mengatasi lonjakan kasus.
"Dengan meningkatnya kasus, lebih banyak yang perlu dirawat di rumah sakit ... Apakah rumah sakit siap?" tulis Abiad di akun Twitternya pada Minggu (19/7).
KEYWORD :Virus Corona Dokter Muda Lebanon Loay Ismail