Sabtu, 27/04/2024 10:16 WIB

Kedai Sayur Cerita Peluang dan Tantangan di Tengah Pandemi COVID-19

ketika pandemi COVID-19 mulai muncul di Indonesia, kebiasaan pelanggannya berubah dari yang biasanya masih banyak yang melakukan metode tradisional sekarang beralih ke daring.

Salah satu mitra Kedai Sayur (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dampak virus corona (COVID-19) yang memukul semua sektor di dalam negeri memaksa para perusahaan rintisan untuk segera beradaptasi jika tidak ingin buru-buru gulung tikar.

Namun, perusahaan yang bisa segera menyesuaikan lingkungan di tengah COVID-19, ternyata bisa meraup untung yang lebih besar. Salah satu buktinya, perusahaan jasa yang bergerak di bidang pangan, Kedai Sayur

Kedai Sayur adalah startup yang awalnya lebih banyak menawarkan pasokan produk pangan dan layanan pengiriman ke tukang sayur, hotel, resto, kafe dan ketring (B2B). Kini sudah mulai fokus ke konsumen rumahan atau individu (B2C) karena hantaman corona.

Direktur Utama Kedai Sayur, Adrian Hernanto menceritakan, ketika pandemi COVID-19 mulai muncul di Indonesia, kebiasaan pelanggannya berubah dari yang biasanya masih banyak yang melakukan metode tradisional sekarang beralih ke daring.

Dalam pesan singkatnya kepada jurnas.com, Jumat (10/4), Adrian tak menampik bahwa permintaan dari market B2B sedikit mengalami penurunan di tengah pandemi. Sebaliknya, permintaan konsumen B2C cukup drastis.

"Kami mempersiapkan case by case untuk beberapa langkah ke depannya. Disaat orang-orang khawatir untuk keluar, disaat itulah kami hadir menjadi solusi. Sesuai dengan slogan Kedai Sayur yaitu sayurnya dianter aja, kami siap memberikan service terbaik perusahaan," ujar Adrian 

Selain itu, kata Adrian, Kedai Sayur juga sudah melakukan analisis produk selama pandemi COVID-19. Produk dengan kategori permintaannya tinggi akan terus dipantau dari segi sumber dan harganya.

"Kesigapan tim operational kami juga persiapkan agar Kedai Sayur dapat tetap mememberikan service maksimal dan berperan penting di tengah pandemi COVID-19 untuk masyarat Indonesia," katanya.

Sementara itu, Direktur Operasional Kedai Sayur, Ahmad Supriyadi menyebut pandemi COVID-19 sebagai tantangan dalam melayani konsumen serta beradaptasi dengan perubahan yang ada.

"Demand yang tinggi membuat kami harus berpikir ke depan, satu atau dua langkah lebih maju. Kami harus mempersiapkan segala strategi bisnis yang dibutuhkan," katanya.

Selain itu, kata Akhmad, pandemi COVID-19 adalah peluang untuk meningkatkan eksistensi Kedai Sayur sejajar dengan startup-startup yang bergerak di bidang pangan.

"Kami telah mempersiapkan aplikasi khusus untuk mengakomodir permintaan konsumen rumahan atau individu dan segera akan launching untuk memudahkan proses pemesanan di Kedai Sayur," katanya.

Sekadar diketahui, Kedai Sayur mulai beroperasi pada 2018 dan terus berkembang hingga saat ini. Kedai Sayur yang menawarkan produk yang variatif itu menjangkau area Jakarta, Depok,Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) dan bisa mengantar langsung ke alamat konsumen. 

Kedai Sayur sendiri membuat Buku Standarisasi Produk yang menjadi acuan treatment produk sebelum dan sesaat pengiriman hingga ke tangan konsumen sehingga pengontrolan kualitas produk terjamin.

KEYWORD :

Kedai Sayur Jangan Pengeriman Pangan Virus Corona Adrian Hernanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :