Rabu, 17/04/2024 05:23 WIB

Trump dan Obama Kehilangan Pengikut di Twitter

Pada Rabu, Twitter mengumumkan bahwa mereka akan mulai menghapus akun

Ilustrasi pengguna Twitter

San Francisco  – Twitter membersihkan platformnya dengan menutup jutaan akun palsu atau mencurigakan. Pembersihan tersebut menyebabkan beberapa pengguna Twitter yang paling terkenal, termasuk Presiden Donald Trump, kehilangan sejumlah pengikutnya.

"Tindakan pembersihan dimulai hari ini," kata CEO sekaligus pendiri Twitter Jack Dorsey, yang juga kehilangan sebanyak 200.000 pengikut.

Pada Rabu, Twitter mengumumkan bahwa mereka akan mulai menghapus akun "terkunci" atau akun yang dinonaktifkan karena dianggap mencurigakan.

Akun resmi @Twitter sendiri merasakan dampak terbesar pembersihan, karena kehilangan sekitar 10 juta pengikut, menjadi sekitar 55 juta.

Selain Twitter dan Trump, mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama juga kehilangan sekitar 2,6 juta pengikut. Musisi Katy Perry, akun yang paling banyak diikuti di Twitter, kehilangan sekitar 2,7 juta pengikut.

Dalam pengumuman itu, eksekutif Twitter Vijaya Gadde mengatakan bahwa perusahaan memperkirakan rata-rata pengguna Twitter akan kehilangan empat pengikut atau lebih.

"Kami memahami bahwa hal ini mungkin sulit bagi sebagian orang, namun kami percaya bahwa akurasi dan transparansi membuat layanan Twitter lebih kredibel dalam percakapan publik," kata Gadde dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun tindakan pembersihan ini disikapi dengan tenang oleh para pengguna, namun beberapa pihak konservatif di Twitter berpendapat bahwa pembersihan itu bermotif politik.

"Jika mereka benar-benar akun palsu, saya tidak punya masalah dengan itu. Namun kita `kan tidak tahu?" cuit mantan kandidat presiden dari Partai Republik Herman Cain.

Twitter mengatakan, akun terkunci adalah akun yang dibuat oleh orang asli namun kemungkinan diretas kemudian. (aa)

KEYWORD :

Twitter Donald Trump Barack Obama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :