Rabu, 17/04/2024 04:39 WIB

UGM Buka Peluang Sarjana Wirausaha Berbasis Pedesaan

Sebanyak 1.262 orang menyampaikan minatnya untuk ikut andil dalam pembangunan masyarakat melalui pengembangan wirausaha pedesaan melalui Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM).

UGM dorong Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM)

Jakarta - Sebanyak 1.262 orang menyampaikan minatnya untuk ikut andil dalam pembangunan masyarakat melalui pengembangan wirausaha pedesaan melalui Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM).

Peminat tersebar dari hampir seluruh wilayah di Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai provinsi dengan jumlah peminat terbanyak. Setelah melalui tahap seleksi, terpilih 100 orang dari 30 provinsi untuk menjadi peserta AKM Batch 1 di Yogyakarta.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menjelaskan, AKM C-Hub Fisipol UGM adalah program inovatif untuk meng-cloning para sarjana fresh-graduate menjadi penggerak socio enterpreneuship (kewirausahaan sosial) dengan pengetahuan dan ketrampilan yang mumpuni. AKM merupakan "sekolah bisnis" murah, bahkan free, untuk pengembangan wirausaha masyarakat.

"Para sarjana program ini nantinya akan di-deploy, dikirimkan ke desa-desa seluruh pelosok tanah air untuk mendampingi masyarakat mengembangkan wirausaha," kata Panut, dalam siaran persnya, Selasa (10/7).

Menurutnya, proses cloning ini akan mendapatkan mentorship langsung dari para socio-preneurs pedesaan sukses, baik dalam bidang pengembangan wisata, pertanian, industri berbasis pedesaan, dan sebagainya.

"Program akan mendorong lahirnya gerakan sosial bagi tumbuh berkembangnya kewirausahaan nasional, khususnya yang berbasis pedesaan," terangnya.

AKM C-Hub Fisipol UGM, sambung Panut, merupakan Jalan Cerdas Menuju Bangsa Wirausaha–A Smart Way toward Entrepreneurial Nation.

"Sebagaimana kita tahu, salah satu tantangan terbesar Indonesia untuk menjadi bangsa maju, sejahtera dan berdaya saing global adalah bagaimana menjadikan enterpreneurship sebagai pilar pokok penyelesaian persoalan sosial dan ekonomi," paparnya.

Saat ini, secara komparatif, posisi Indonesia dalam Global Entrepreneurship Index (GEI) kurang menggembirakan, karena berada di ranking 97 dari 136 negara (data 2018), berada di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

"Namun kita tidak pantas untuk pesimis, mengingat potensi besar ide-ide kreatif yang dimiliki oleh warga Indonesia, khususnya generasi muda. AKM C-Hub Fisipol UGM akan ikut berkontribusi bagi peningkatan daya kompetisi global entrepreneur Indonesia," katanya.

Menurutnya, AKM juga akan menjadi langkah inovatif untuk menyelesaikan masalah struktural bangsa ini, yaitu pengangguran, khususnya di sektor terdidik. Seperti diketahui, pemerintah sudah mengembangkan berbagai program untuk memangkas angka pengangguran, diantaranya melalui cash for work untuk sektor masyarakat umum dan job shifting untuk mereka yang terdampang revolusi industri 4.0 (revolusi digital).

Namun, untuk kelompok terdidik (sarjana) yang berjuang masuk dunia kerja, belum ada program spesifik. Menurut data BPS tahun 2017, terdapat pertumbuhan pengangguran terdidik (sarjana) sebesar setidaknya 66 ribu per tahun.

AKM C-Hub Fisipol UGM hadir untuk memberikan kesempatan kepada para sarjana -tidak hanya alumni UGM namun juga terbuka seluasnya bagi sarjana di seluruh tanah air- untuk menjadi bagian dari gerakan wirausaha nasional berbasis pedesaan. Nantinya, diharapkan para sarjana tersebut untuk akan menjadi kelompok sociopreneurs baru Indonesia.

Fokus program AKM adalah pengembangan kewirausahaan pedesaan. Hal ini dilandasi pertimbangan masih sangat tingginya angka desa miskin atau tertinggal, di tengah besarnya potensi ekonomi yang dimiliki. Data BPS terbaru menunjukkan lebih dari 20 ribu desa (atau sekitiar 27,5 persen dari seluruh desa) masuk kategori desa tertinggal.

Kawasan desa tertinggal tersebut harus mendapat perhatian khusus agar berkembang dan menjadi sejahtera. Salah satu short-cut, jalan pintas dan cerdas, untuk pengembangan desa adalah mendorong kewirusahaan berdasarkan potensi masing-masing desa. Program AKM C-Hub Fisipol UGM akan memfasilitasi tumbuhnya kewirausahaan berbasis desa tersebut.

Inisiatif AKM yang digagas FISIPOL UGM sepenuhnya sejalan dengan visi-misi dan ruh Universitas Gadjah Mada yang dikenal sebagai universitas nasional dengan semangat kerakyatan. UGM selama ini menjadi tempat belajar bagi generasi muda dari seluruh wilayah Indonesia untuk belajar, sekaligus mengembangkan empati sosial.

AKM akan segera membuka pendaftaran Batch berikutnya pada bulan Agustus 2018. Cara mendaftar dapat dilakukan melalui website https://akmindonesia.org.

KEYWORD :

Kwirausahaan UGM Ekonomi Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :