Rabu, 17/04/2024 05:39 WIB

Sejumlah Gereja di Daerah Dijaga Ketat Kepolisian

Idham menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) Nomor : STR/817/V/PAM.3.3./2018 tertanggal 13 Mei 2018 mengenai perintah kesiapsiagaan personel jajaran Polda Metro Jaya.

Bom bunuh diri di Gereja Surabaya (IST)

Jakarta - Aksi teroris yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur dan tembak mati terduga teroris di Jawa Barat hari ini (13/5), kepolisian di sejumlah daerah langsung melakukan pengamanan di sejumlah gereja di daerah.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis pun memerintahkan seluruh anggota di wilayah hukum Polda Metro Jaya terkait ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya Jawa Timur.

"Keamanan status kesiapsiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status siaga satu," ujar Irjen Polisi Idham Azis.

Idham menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) Nomor : STR/817/V/PAM.3.3./2018 tertanggal 13 Mei 2018 mengenai perintah kesiapsiagaan personel jajaran Polda Metro Jaya.

Idham mencermati ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya Jawa Timur maka jajaran Polda Metro Jaya diperintahkan siaga satu. Perintah itu menurut Idham guna menciptakan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Polda Jawa Barat meningkatkan pengamanan di sejumlah objek vital khususnya rumah ibadah menyusul aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur. "Pengamanan rumah ibadah ditingkatkan dan peningkatan keamanan lebih optimal lagi," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.

Truno mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan dengan menempatkan sejumlah personel bersenjata lengkap di setiap objek vital. Selain Polri, kata dia, personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan intansi pemerintah juga bersama-sama akan menjaga keamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Di Padang, Sumatera Barat, personel Brimob Polda Sumbar bersenjata lengkap mengawal pelaksanaan ibadah bersama Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoli di Gereja Banua Nehiso Keriso Protestan (BNKP) kota tersebut.

Anggota Satbrimobda Polda Sumbar, Aipda Allyauma mengatakan bersama sepuluh personel mengawal dalam pelaksanaan ibadah di Gereja BNKP ini. Seluruh jemaat dan tamu yang akan masuk ke dalam gereja harus melalui alat pendeteksi logam. Selain itu seluruh kawasan gereja juga telah disisir oleh tim Jihandak Polda Sumbar.

"Ini merupakan perintah dari pimpinan untuk mengamankan pelaksanaab ibadah," ujar dia.

Ia mengemukakan tujuan pengamanan ini adalah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti serangan bom dan lainnya.


Sebelumnya, ledakan menggoncang Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel Madya dan Gereja di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5) pagi.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung menjelaskan hingga saat ini kepolisian masih mengidentifikasi jumlah korban namun data sementara sembilan orang meninggal dunia dan 40 orang terluka.

KEYWORD :

Gereja Teroris Bom Polri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :