Novel Baswedan, Penyidik KPK saat memberikan orasi sepulangnya dari perawatan di Singapura akibat siraman air keras yang hingga saat ini pelakunya belum terungkap
Jakarta - Kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan membetot perhatian banyak pihak. Apalagi perkembangan kondisi kesehatan mata Novel dan penanganan kasus tersebut terus disorot oleh media. Ada yang tulus memberikan dukungan dan perhatian agar kasus itu tuntas dan kondisi kesehatan mata Novel cepat memulih. Namun, ditenggarai ada juga hanya menumpang `ngetop`.
Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak ingin ada pihak-pihak yang `membonceng` popularitas terkait kasus teror, kondisi kesehatan, maupun kepulangan Novel Baswedan ke Indonesia.Diketahui, Novel kembali ke Indonesia setelah lebih dari 10 bulan menjalani perawatan di Singapura lantaran kedua matanya terluka parah akibat disiram air keras oleh orang tak dikenal pada Selasa (11/4/2017).
"Kami sangat yakin sodaraku bahwa dengan kehadiran mu di negeri ini akan banyak orang-orang yang numpang tenar dengan dirimu. Akan banyak calon-calon politis yang mencoba mendekati mu hanya hadir di rumah mu, untuk meningkatkan popularitasnya," ucap Wakil Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid, di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018).Novel Baswedan KPK