Selasa, 16/04/2024 22:02 WIB

Hakim Cecar Soal "Jangan Galak-galak," Setnov: Ngarang Itu

Kepada majelis hakim, Novanto mengklaim jika i‎nformasi kalau dirinya melakukan meminta jangan galak-galak karena pembahasan e-KTP sudah selesai adalah bohong.

Setya Novanto (JN)

Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengakui pernah bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Novanto sempat berkomunikasi dengan Ganjar saat pertemuan tersebut.

Hal itu diungkapkan Setya Novanto saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara e-KTP dengan terdakwa Andi Narogong, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (3/11/2017). Novanto mengklaim tak ada yang special dalam pertemuan itu.‎

"Kalau bertemu Ganjar di Bali, itu betul. Tidak‎ ada yang spesial, tidak ada hal menyangkut e-KTP dan itu ketemu biasa saja," ucap Novanto.

Novanto saat itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI. ‎Keterangan Novanto berbeda dengan pengakuan Ganjar saat bersaksi pada sidang sebelumnya. Saat itu ‎Ganjar menerangkan bahwa dalam pertemuan di Bandara itu, Novanto memintanya agar tidak galak-galak saat membahas anggaran e-KTP di DPR.

Hakim kemudian mengkonfirmasi hal tersebut kepada Novanto. "‎Pak Ganjar mengatakan, anda meminta agar pembahasan anggaran e-KTP enggak perlu keras-keras. Apa itu benar?," tanya hakim.‎

Kepada majelis hakim, Novanto mengklaim jika i‎nformasi kalau dirinya melakukan meminta jangan galak-galak karena pembahasan e-KTP sudah selesai adalah bohong. ‎"Ngga‎ benar yang mulia. ngarang itu," jawab Novanto.‎

Majelis hakim kemudian mengingatkan bahwa Novanto telah bersumpah dan wajib memberikan keterangan yang benar. Meski telah diingatkan, Novanto tetap membantahnya.

"Saudara sudah disumpah. Saudara menerangkan jangan galak-galak," tegas Hakim.

KEYWORD :

E-KTP Setya Novanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :