Sabtu, 20/04/2024 20:41 WIB

Ali Khamenei Sebut Amerika Musuh Nomor Satu Iran

Komenter Khamenei tersebut, menyusul setelah Donald Trump menolak secara untuk formal memastikan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut.

Ali Khamenei

Ankara - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Amerika Serikat musuh nomor satu Tehran. Ia menegaskan tidak akan pernah menyerah pada tekanan Washington atas kesepakatan nuklir Iran 2015.

Komenter Khamenei tersebut menyusul setelah Donald Trump menolak secara  formal memastikan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir tersebut.

"Kami tidak akan pernah menerima intimidasi mereka atas kesepakatan nuklir. Orang-orang Amerika menggunakan semua kejahatan untuk merusak hasil perundingan nuklir," kata Khamenei.

"Amerika adalah musuh nomor satu bangsa kita," tambahya dilansir Rueters, Jumat (3/11)

Trump menyebut kesepakatan nuklir yang dicapai di bawah pendahulunya Barack Obama, adalah kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan. Ia juga memberlakukan pendekatan yang keras terhadap Iran terkait program rudal nuklir dan balistiknya.

Pejabat Iran berulang kali mengatakan, Teheran mematuhi perjanjian nuklir selama para stakeholder lainnya menghormatinya. Namun, ia memperingatkan konsekuensinya jika kesepakatan tersebut bubarkan.

Pemerintah Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan China, dan Uni Eropa mengatakan Washington tidak dapat secara sepihak membatalkan kesepakatan internasional yang diabadikan oleh resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Trump juga menuduh Iran mendukung terorisme di Timur Tengah. Meski begitu, Iran menolaknya, dan menyalahkan pertumbuhan kebijakan Amerika Serikat dan sekutu regionalnya atas pertumbuhan kelompok militan di wilayah tersebut

Iran yang didominasi Syiah dan saingan utamanya, Sunni Arab Saudi yang didukung oleh Amerika Serikat, terlibat dalam perang proxy di seluruh wilayah, mendukung pihak yang berlawanan di Suriah, Yaman, Irak dan Lebanon.

 

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :