Sabtu, 20/04/2024 07:17 WIB

Internasional

Rouhani Sebut Retorika Trump Ngawur

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran tidak akan menjadi negara pertama yang melanggar kesepakatan nuklir 2015

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Jakarta - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Teheran tidak akan menjadi negara pertama yang melanggar kesepakatan nuklir 2015, menyinggung Presiden Donald Trump yang mengisyaratkan akan menarik diri dari perjanjian tersebut.

Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada Rabu, Rouhani mengatakan negaranya akan menanggapi tegas jika kesepakatan yang ditandatangani antara Iran dan kekuatan dunia dilanggar oleh pihak manapun

“Dengan melanggar komitmen internasionalnya, pemerintah baru Amerika Serikat akan menghancurkan kredibilitasnya sendiri,“ katanya, mengulangi keyakinan Iran, Teheran tidak berencana untuk mengembangkan senjata nuklir, dikutip Al jazeera, Kamis (21/9)

Ia juga mengkritik pidato Trump di UNGA pada Selasa, di mana presiden AS tersebut menuding, Iran mengekspor kekerasan dan mendestabilisasi Timur Tengah serta menggulingkan kesepakatan nuklir adalah kesepakatan yang memalukan bagi Paman Sam.

Rouhani menyebut retorika Trump tidak masuk akal dan penuh kebencian yang diisi dengan tuduhan yang tidak berdasar.

“Sangat disayangkan jika kesepakatan ini harus dibubarkan oleh pendatang baru nakal ke dunia politik: dunia akan kehilangan kesempatan besar,“ kata Rouhani, menambahkan, Iran adalah negara moderat yang berdedikasi untuk menjaga perdamaian.

James Bays dari Al Jazeera, melaporkan dari markas besar PBB di New York, menyebut pidato Rouhani disusun dengan hati-hati.

“Jelas, yang coba dilakukan oleh Iran adalah membuat presiden mereka terlihat seperti orang baik,“ kata Bays, menambahkan, kata moderasi diulang sepanjang pidato Rouhani.

“Pada saat bersamaan, ia juga menyerang nada bicara Trump,“ tambah Bays.

“Sangat menarik, ia menyebutkan, kesepakatan Iran disahkan dalam resolusi Dewan Keamanan, jadi jika Trump menarik diri, ia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan.

“Jadi saya pikir orang-orang Iran sudah berpikir selangkah di depan karena saya pikir mereka mulai merasa, kemungkinan Trump akan mundur,“ jelasnya

KEYWORD :

Kesepatakan Nuklir Iran Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :