Selasa, 21/05/2024 02:21 WIB

Kasus Kematian Masih Tinggi, Syarief Minta Pemerintah Terus Evaluasi Penanganan Covid-19

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa positif harian masih 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus pada Sabtu, (21/8/2021).

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. (Foto: MPR)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mendesak Pemerintah untuk melakukan evaluasi dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, peningkatan kasus kematian dan kasus positif akibat Covid-19 masih tinggi sehingga Indonesia kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia, bahkan dunia.

Syarief Hasan menilai, kasus kematian yang semakin tinggi sangat memprihatinkan dalam menangani Pandemi Covid-19. "Memang kinerja Pemerintah sudah terlihat penurunan angka penularan harian namun data menunjukkan angka kematian harian masih berada di atas 1.000 kasus, bahkan menjadi kematian Covid-19 tertinggi di dunia empat hari terakhir.", ungkap Syarief Hasan.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa positif harian masih 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus pada Sabtu, (21/8/2021).

Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 akan mencapai 4 juta kasus dan total meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 125.342 orang . Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia dalam empat hari terakhir.

Syarief Hasan pun mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas lagi yang adil dan proporsional.

"Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya. Pemerintah juga harus terlebih dahulu menyelesaikan persoalan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat2an dan pemutusan laju penyebaran Covid-19 di atas persoalan lainnya.”, ungkap Syarief Hasan.

Ia juga mendorong Pemerintah berhati-hati terhadap munculnya varian baru Covid-19. “Setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO. Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan Pemerintah harus benar-benar diterapkan di lapangan. Jangan seperti kemarin, WNA dilarang masuk namun nyatanya masih diberikan ruang untuk masuk ke Indonesia.”, ungkapnya.

Syarief Hasan juga mendesak agar pelaksanaan PPKM Berlevel di berbagai wilayah dievaluasi.

“Kita berharap bahwa kinerja Pemerintah lebih meningkat lagi kemajuannya secara signifikan di dalam penanganan Pandemi Covid-19, khususnya pemutusan laju penyebaran dan kematian akibat Covid-19. Pemerintah harus evaluasi pelaksanaan PPKM di daerah sehingga dapat berjalan lebih efektif, sehingga penurunan lebih cepat lagi.”, ungkapnya.

Ia juga mendorong agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. “Lewat vaksinasi, kita berusaha membentuk herd immunity. Harapannya, penyebaran Covid-19 dapat ditekan. Pemerintah harus terus mengoptimalkan vaksinasi sehingga mencapai target 70% sehingga terbentuk kekebalan kelompok.”, ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendesak Pemerintah untuk melakukan pengawasn atas penurunan harga PCR-Test. “Pemerintah memang telah menurunkan harga PCR-test, namun nyatanya belum diterapkan secara luas di daerah-daerah. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk melakukan tes Covid-19. Pemerintah harus memastikan kebijakan tersebut dijalankan di tingkat terbawah.”, tutup Syarief Hasan.

KEYWORD :

Kinerja MPR Syarief Hasan Kasus Kematian Evaluasi PCR-Test




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :