Jum'at, 10/05/2024 23:56 WIB

Seleksi Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia Masuk Tahap Akhir

Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), saat ini sudah memasuki babak seleksi tahap akhir.

Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) 2020 (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), saat ini sudah memasuki babak seleksi tahap akhir.

Plt Kepala Puspresnas Kemdikbud selaku Ketua Panitia KoPSI 2020, Asep Sukmayadi, mengataan seleksi KoPSI dilaksanakan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah review proposal. Proposal terdaftar sejumlah 1740 proposal penelitian dari seluruh Indonesia. Dari 1740 proposal tersebut terseleksi sebanyak 1298 naskah penelitian.

Selanjutnya, dari 1298 naskah penelitian diseleksi kembali menjadi 150 naskah penelitian ke tingkat nasional. Saat ini terdapat 283 siswa finalis dari 87 SMA dan 25 MA dari 26 Provinsi di Indonesia yang akan mengikuti seleksi tahap akhir yaitu seleksi pameran, presentasi, dan wawancara.

"Bahkan dari para finalis ini terdapat 10 siswa penerima Kartu Indonesia Pintar. Ini membuktikan, berbagai tantangan dalam hidup kita tidak menjadi penghalang untuk berprestasi," terang Asep pada Rabu (4/11) dalam keterangannya.

Pelaksanaan seleksi tahap akhir ini dilaksanakan pada tanggal 2-7 November 2020 secara virtual. Bidang ilmu yang dilombakan ada tiga, yaitu matematika, sains, dan teknologi; fisika terapan, dan rekayasa; dan ilmu sosial dan humaniora.

Selain lomba, aktivitas lain yang merupakan rangkaian pelaksanaan KoPSI adalah seminar `Meneliti Itu Seru` yang menghadirkan sejumlah narasumber di bidang penelitian. Workshop ini bertujuan untuk memberikan semangat pantang menyerah dan wawasan penelitian.

"Diharapkan, para finalis KoPSI ke depannya menjadi peneliti muda Indonesia yang mampu menggerakkan potensi daerahnya sendiri melalui riset dan inovasi, meningkatkan nilai tambah bagi daerahnya serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi," tutur Asep.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemdikbud Ainun Na`im ketika menyampaikan bahwa saat krisis terjadi, peran peneliti amat penting dalam menemukan solusi permasalahan global. Semangat seperti ini yang harus dimiliki oleh para peneliti masa depan.

"Bagi seorang peneliti, situasi yang sulit dan tidak menentu justru dapat menjadi tantangan untuk menciptakan beragam riset yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan yang ada," ucapnya saat membuka acara secara virtual.

Ainun optimistis KoPSI dapat menjadi salah satu program yang berkontribusi untuk meningkatkan integritas, sikap bertanggung jawab, kepedulian yang tinggi, kemampuan berpikir logis dan analitis, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemandirian, kepercayaan diri, serta keterampilan menyajikan gagasan ilmiah baik secara lisan melalui presentasi maupun tulis melalui karya ilmiah.

"Saya harap, KoPSI ke depannya dapat menumbuhkan new mindset di kalangan peneliti untuk menempatkan situasi sebagai tantangan bukan hambatan. KoPSI menjadi langkah awal untuk siswa dalam mengumpulkan kekuatan ilmu pengetahuan untuk dapat merespon, mengatasi, dan menanggulangi permasalahan yang ada secara ilmiah," tutur Ainun.

KEYWORD :

KoPSI Kemdikbud Kompetisi Penelitian Siswa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :