Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (Foto: Carlos Garcia Rawlins)
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Venezuela memblokir lima anggota parlemen Eropa memasuki negara itu pada Minggu (17/02), memicu tanggapan marah oleh pemimpin oposisi Juan Guaido yang telah mengundang delegasi.
"Kami diusir dari Venezuela, paspor kami disita, mereka belum memberi tahu kami alasan pengusiran itu," kata Anggota Spanyol Parlemen Eropa (MEP) Esteban Gonzalez Pons, yang memimpin kelompok itu dilansir Euracity, Senin (18/02).
Anggota parlemen lainnya adalah rekan senegaranya Jose Ignacio Salafranca dan Gabriel Mato Adrover, serta Esther de Lange dari Belanda dan Paulo Rangel dari Portugal. Semua adalah anggota Partai Rakyat Eropa (PPE) yang konservatif.
Menulis di Twitter, Guaido mengecam keputusan itu dan mengatakan kelompok itu dideportasi oleh rezim yang terisolasi dan semakin tidak rasional.
"Perampas kekuasaan adalah orang yang meningkatkan harga dari apa yang sudah menjadi fakta: transisi," tambahnya, merujuk pada Presiden Nicolás Maduro yang diperangi.
Guaido berusaha mencari satu juta relawan dalam waktu seminggu untuk menghadapi blokade pemerintah yang telah mencegah berton-ton bantuan kemanusiaan, sebagian besar dari Amerika Serikat, mengalir ke Venezuela.
Dia menentukan tanggal 23 Februari, satu bulan setelah dia menyatakan dirinya sebagai presiden, sebagai batas tanggal pertikaian mengenai bantuan dengan pemerintah Maduro.
Ekonomi yang meledak telah mendorong sekitar 2,3 warga Venezuela untuk bermigrasi, sementara mereka yang tetap dihukum oleh hiperinflasi yang telah membuat banyak makanan dan obat-obatan tidak terjangkau oleh banyak orang.
Maduro, yang menyangkal adanya krisis kemanusiaan, menolak langkah oposisi sebagai pertunjukan politik dan kedok untuk invasi AS.
KEYWORD :Parlemen Eropa Juan Guaido Venezuela
