Jum'at, 10/05/2024 21:02 WIB

Para Punggawa Arab Pastikan Keamanan Pengungsi Suriah

Presiden Libanon Michel Aoun, menyerukan, mendorong kembalinya warga Suriah yang terlantar dengan aman, dengan mengatakan, proses itu tidak boleh dikaitkan dengan solusi politik di negara yang dilanda perang itu

Sheikh Tamim bertemu dengan Presiden Lebanon Aoun di KTT Pembangunan Ekonomi dan Sosial Arab di Beirut (Foto: Mohamed Azakir/Reuters)

Beirut, Lebanon - Para pemimpin Arab menyetujui agenda ekonomi 29 item di samping mendorong kembalinya pengungsi Suriah yang aman ke tanah air mereka pada akhir KTT Pembangunan Ekonomi dan Sosial Arab.

Ke-20 negara yang ikut serta dalam KTT mengeluarkan pernyataan bersama atau Deklarasi Beirut pada yang menyerukan pembentukan zona perdagangan bebas Arab dan bentuk komunitas internasional untuk mendukung negara yang menampung pengungsi dan orang terlantar.

Membaca pernyataan itu, asisten sekretaris jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, mengingatkan komunitas donor internasional dan Arab untuk membantu meringankan penderitaan para pengungsi dan pendanaan untuk proyek pembangunan di negara tuan rumah pengungsi.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Libanon, Michel Aoun, menyerukan, kembalinya warga Suriah yang terlantar dengan aman. Ia mengatakan, proses itu tidak boleh dikaitkan dengan solusi politik di negara yang dilanda perang itu.

Dilansir dari Al Jazeera, poin utama pertikaian negara Arab itu menjelang pertemuan terkait dengan kata-kata dari Pasal 13 dalam pernyataan KTT.

Libanon, yang menampung ratusan ribu pengungsi Suriah, menyerukan agar mereka kembali ke Suriah setelah Presiden Bashar al-Assad mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar negara itu.

Sayangnya gayung tak bersambut, negara lain bersikeras bahwa diskusi ini terkait dengan solusi politik.

KTT itu juga dinodai perpecahan di antara para politisi Lebanon dan para pemimpin regional atas pemulihan kembali Suriah ke Liga Arab yang terdiri dari 22 negara.

Sementara Menteri Luar Negeri Libanon, Gebran Bassil menyerukan kembalinya Suriah ke blok itu, sekretaris jendralnya Ahmed Aboul Gheit mengatakan belum ada kesepakatan proposal. "Itu mungkin akan dibahas selama KTT Liga Arab yang akan berlangsung di Tunisia pada bulan Maret," katanya.

KEYWORD :

Negara Arab Timur Tengah Negara Teluk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :