Sabtu, 27/04/2024 20:10 WIB

Polandia Rugi Rp 396 Miliar Per Hari karena Larangan Minyak Rusia

PKN Orlen kehilangan $27 juta atau setara Rp 396 miliar  per hari karena perbedaan harga antara minyak Rusia yang murah dan sumber yang lebih mahal.

Bagian pipa minyak Druzhba di kilang minyak di Szazhalombata, Hungaria, 9 Januari 2007 (AP / Bela Szandelszky)

JAKARTA, Jurnas.com - Perusahaan minyak negara Polandia PKN Orlen kehilangan $27 juta atau setara Rp 396 miliar per hari karena perbedaan harga antara minyak Rusia yang murah dan sumber yang lebih mahal.

 

Meskipun sanksi Warsawa terhadap minyak mentah Rusia merugikan pundi-pundinya, perusahaan tetap menginginkan sanksi yang lebih ketat diterapkan terharap negeri Beruang Merah itu.

Pada Maret lalu, Polandia berjanji untuk menghentikan impor minyak Rusia pada akhir 2022. Bagi PKN Orlen, ini berarti minyak yang dibelinya sekarang dihargai $30 lebih tinggi per barel dari sebelumnya.

"Saya tidak akan menyebutnya kerugian. Ini adalah biaya pasar yang berlaku untuk setiap perusahaan yang tidak mengimpor minyak dari Rusia," kata kata CEO PKN Orlen, Daniel Obajtek kepada Financial Times.

Sementara Uni Eropa telah melarang impor minyak melalui laut dari Rusia, sejauh ini Uni Eropa telah membebaskan minyak mentah Rusia yang diangkut di sepanjang pipa Druzhba, yang menghubungkan jantung Rusia dengan Ukraina, Belarusia, Polandia, Hongaria, Slovakia, Republik Ceko, Austria, dan Jerman.

Polandia telah menjadi salah satu pendukung paling keras dari larangan energi Rusia di seluruh Uni Eropa, namun PKN Orlen terus membeli minyak Rusia untuk konsumsi domestik melalui jalur Druzhba, bahkan sampai menuntut operator saluran pipa Rusia, Tatneft pada bulan Maret ketika aliran berhenti karena tidak dibayar.

Perusahaan memutuskan kontraknya dengan Tatneft bulan lalu, tetapi terus memproses minyak Rusia di kilangnya di Republik Ceko. "Penggantian total minyak Rusia membutuhkan peningkatan logistik pasokan minyak, yang sedang kami kerjakan dengan pemerintah Ceko," jelas Obajtek.

Obajtek mengutuk Jerman karena membeli minyak Kazakh melalui jalur Druzhba, menyatakan bahwa pihak Jerman sebaiknya memikirkan kembali moralitas dari apa yang mereka lakukan.

Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa Rusia menggunakan perantara untuk menjual produk petrokimia olahan di Eropa meskipun ada sanksi. "Singkatnya. Saya pikir sanksi harus lebih berat," kata dia.

Obajtek memiliki kepentingan finansial dalam mengkritik penggunaan pipa Rusia oleh Jerman untuk mengimpor minyak Kazakh. Dia menjelaskan bahwa perusahaannya sangat tertarik dengan pasar Jerman dan berencana menjual minyak bumi ke negara tersebut sebagai semacam alternatif diversifikasi.

Sumber: RT

KEYWORD :

Polandia PKN Orlen Minyak Rusia Polandia Rugi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :