Kamis, 16/05/2024 03:29 WIB

Heru Bongkar Trotoar Simpang Santa, Begini Kata Anggota DPRD DKI

Saya meyakini itu melalui kajian terhadap pengguna jalur sepeda yang ada di Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat Konfrensi Pers di Balai Kota. (Foto Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Pembongkaran trotoar di Simpang Santa, Jakarta Selatan, tidak mengubah wajah Jakarta yang ramah dan egaliter. Perubahan apapun yang dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pasti ada kajiannya terlebih dahulu, tidak dilakukan begitu saja. Hal tersebut diutarakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gembong Warsono.

"Nggak, kalau itu ngga, saya menyakini nggak (mengubah wajah kota yang ramah dan egaliter). Apapun yang dilakukan itu ketika ada perubahan, ini kan ada perubahan ya pasti saya meyakini itu melalui kajian. Kajiannya terhadap pengguna jalur sepeda yang ada di Jakarta," kata Gembong di Jakarta, Kamis (20/4).

Selain itu, Gembong menduga berdasarkan kajian yang dilakukan Pemprov DKI, jumlah pengguna sepeda di Jakarta tidak terlalu signifikan dan semakin hari semakin berkurang. Dia hanya menduga berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Pemprov DKK Jakarta mungkin pengguna sepeda di Jakarta tidak maksimal.

Karena tidak maksimal, maka perlu dilakukan refungsi (alih fungsi) yang tadinya jalur sepeda kemudian sekarang dimanfaatkan untuk pengguna kendaraan bermotor. "Mungkin seperti itu dalam benak saya, karena tidak mungkin mengubah suatu kebijakan tanpa melalui kajian," kata Gembong.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan perbaikan ukuran jalan raya yang terkait dengan bentuk fisik jalan (geometrik) di Simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo (lampu merah Santa), Jakarta Selatan, untuk mengurai kemacetan dan menambah kenyamanan warga yang berlalu lintas.

"Penataan tersebut dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik, seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga terus mengupayakan berbagai langkah cepat yang dibarengi evaluasi agar kebijakan efektif dan tepat sasaran. Setelah melalui kajian bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya diputuskan untuk membuka ruas jalan yang tidak dipakai untuk kendaraan melintas atau jalan "idle" sebagai akses kendaraan.

Kemudian, Dinas Bina Marga DKI juga telah melakukan penyesuaian pada trotoar dengan melakukan pemasangan ramp yang menyesuaikan kemiringan trotoar dan diaspal sehingga jalan "idle" dapat dilintasi Kendaraan.

KEYWORD :

trotoar di Simpang Santa DPRD DKI Gembaong Warsono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :