Jum'at, 03/05/2024 11:40 WIB

Satu Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, G7 Bersatu Dukung Presiden Zelenskyy

Washington baru-baru ini memperingatkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan memasok upaya perang Moskow. 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan memimpin KTT G7 virtual pada hari Jumat, satu tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina (Foto: POOL/AFP/Stanislav Kogiku)

JAKARTA, Jurnas.com - Para pemimpin G7, bergabung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, bertemu dalam pertemuan puncak virtual Jumat (24/2) untuk menekankan komitmen mereka menghentikan invasi Rusia ke Ukraina, yang diluncurkan tepat setahun lalu.

Pertemuan tersebut, yang diselenggarakan oleh ketua G7 saat ini Jepang, dimulai pada pukul 09:10 (1410 GMT) di Washington dan berakhir pada pukul 10:38 (1538 GMT), kata Gedung Putih.

Menjelang pertemuan, Amerika Serikat (AS) mengumumkan janji persenjataan baru senilai US$2 miliar untuk Ukraina dan langkah-langkah besar untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, serta sanksi baru yang ditujukan untuk melumpuhkan mesin perang Rusia.

Perdana Menteri Jepang,  Fumio Kishida mengatakan G7 akan mengulangi seruan kepada negara-negara lain untuk tidak mengirim bantuan militer ke Rusia, yang telah menduduki petak timur dan selatan Ukraina.

Dia tidak menyebut negara mana pun, meskipun Rusia telah menggunakan drone Iran di Ukraina, dan Washington baru-baru ini memperingatkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan memasok upaya perang Moskow. China membantah klaim tersebut.

"Mengingat dukungan militer untuk Rusia oleh negara-negara ketiga yang telah ditunjukkan, G7 bermaksud untuk meminta dukungan semacam itu dihentikan," kata Kishida kepada wartawan menjelang KTT daring.

"Yang penting dalam pertemuan hari ini adalah agar G7 tetap bersatu. Untuk menghentikan invasi Rusia, penting juga untuk menegaskan kembali bahwa kami akan melanjutkan dan memperkuat sanksi kami terhadap Rusia dan mendukung Ukraina," tambahnya.

Perdana menteri menolak untuk menyebutkan apakah dan kapan dia akan mengunjungi Kyiv.

Dia adalah satu-satunya pemimpin G7 yang belum melakukan perjalanan ke ibu kota Ukraina, dengan pemerintah Jepang mengutip rintangan termasuk keamanan dan merahasiakan rencana.

"Kami melanjutkan tinjauan kami dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti mengamankan keamanan dan menjaga kerahasiaan. Belum ada yang konkret yang diputuskan, seperti waktu," kata Kishida.

Zelenskyy berpartisipasi dalam KTT tersebut dan Jepang dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengundangnya untuk bergabung dalam KTT G7 tatap muka di Hiroshima Mei ini.

"Sejauh memutuskan negara dan organisasi mana yang akan diundang untuk KTT G7 Hiroshima pada Mei, kami akan membuat keputusan sebagai ketua G7 setelah berkonsultasi dengan negara-negara terkait," kata Kishida.

Jepang minggu ini mengumumkan akan menawarkan dukungan finansial baru kepada Ukraina senilai US$5,5 miliar.

Selain bergabung dengan kekuatan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, negara tersebut telah memberi Ukraina dukungan keuangan senilai US$600 juta bersama dengan bantuan kemanusiaan darurat senilai ratusan juta dolar.

Jepang juga mengambil langkah langka dengan mengirimkan peralatan pertahanan dan menawarkan perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari konflik.

Akan tetapi, ia tidak menawarkan dukungan militer, karena konstitusi negara pascaperang membatasi kapasitas militernya hanya untuk tindakan defensif.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Satu Tahun Invasi Rusia ke Ukraina Pemimpin G7 Volodymyr Zelenskyy Jepang Fumio Kishida




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :