Sabtu, 27/04/2024 11:20 WIB

Ini yang Disiapkan PLN Cukupi Kebutuhan Bisnis Hijau

RUPTL 2021-2030, PLN berkeinginan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali. (Foto/dok. Humas PLN)

Jakarta, Jurnas.com - Kebutuhan industri dan bisnis hijau di Indonesia meningkat. Olehnya, PT PLN (Persero) klaim mempunyai pembangkit energi baru terbarukan berkapasitas 8,5 gigawatt .

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi dengan meningkatkan bauran energi baru terbarukan demi mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060.

"Kapasitas pembangkit energi baru terbarukan yang dikelola PLN bakal terus meningkat. Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 gigawatt," ujar Darmawan, Selasa (25/10/2022).

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN berkeinginan menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt.

Dalam peta jalan itu, porsi pengembangan setrum bersih mencapai 51,6 persen. Darmawan menuturkan dokumen itu membuktikan komitmen perseroan dalam menjalankan transisi energi demi kehidupan bumi yang lebih baik.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan energi baru terbarukan sebesar 20,9 gigawatt didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 gigawatt.

KEYWORD :

PLN Energi Terbarukan Industri Hijau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :