Sabtu, 27/04/2024 09:21 WIB

Rusia Tambah Pasukan ke Ukraina, AS: Tanda Kelemahan

Rusia tambah pasukan ke Ukraina, AS: tanda kelemahan.

Putin menyalahkan Ukraina atas berlanjutnya pertempuran (Foto: SPUTNIK/AFP/Alexandr Demyanchuk)

JAKARTA, Jurnas.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Ukraina, Bridget Brink mengatakan mobilisasi parsial yang diperintahkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah tanda kelemahan.

"Referensi dan mobilisasi palsu adalah tanda-tanda kelemahan, kegagalan Rusia," tulis Brink dalam pesan Twitter, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/9).

"AS tidak akan pernah mengakui klaim Rusia yang konon mencaplok wilayah Ukraina, dan kami akan terus mendukung Ukraina selama yang diperlukan," katanya.

Putin memerintahkan mobilisasi militer parsial sebelumnya pada hari Rabu dan bersumpah untuk menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk melindungi wilayah Rusia, setelah wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow tiba-tiba mengumumkan referendum pencaplokan.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhaylo Podolyak, mengejek langkah terbaru Moskow dalam pesan Twitter. "Semuanya masih sesuai rencana kan? Hidup punya selera humor yang tinggi," tulisnya.

"Hari ke-210 dari `perang tiga hari`. Rusia yang menuntut penghancuran Ukraina akhirnya mendapatkan: 1. Mobilisasi 2. Perbatasan tertutup, pemblokiran rekening bank 3. Penjara karena desersi," kata Podolyak.

Pada Selasa, para pejabat separatis di wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan pemungutan suara mendesak tentang pencaplokan oleh Rusia.

Pihak berwenang pro-Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk timur, serta di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia selatan, mengatakan mereka akan mengadakan pemungutan suara selama lima hari mulai Jumat pekan ini.

Washington, Berlin dan Paris mencela pemungutan suara dan mengatakan masyarakat internasional tidak akan pernah mengakui hasil sementara NATO mengatakan pemungutan suara menandai "eskalasi lebih lanjut" dari perang.

Duta Besar Inggris di Kyiv, Melinda Simmons mengatakan, Putin masih menolak untuk memahami Ukraina. "Mobilisasi parsial dan referendum palsu tidak mengubah kelemahan esensial itu," tulis Simmons di Twitter.

KEYWORD :

Mobilisasi Militer Perang Rusia dan Ukraina Vladimir Putin Bridget Brink




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :