Kamis, 25/04/2024 20:39 WIB

Ekspor Produk Pertanian Rusia tetap Melejit, Sanksi Barat Tak Mempan

Putin menyatakan bahwa Rusia telah menikmati panen biji-bijian terbesarnya pada tahun panen sebelumnya, hampir 158 juta ton.

Ladang bunga matahari digambarkan di luar desa Kopanki di wilayah Voronezh pada 20 Juli 2022. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Vladimir Putin mengumumkan pada Kamis (18/5) ekspor produk pertanian Rusia meningkat tahun lalu meskipun ada hambatan perdagangan akibat sanksi yang diberlakukan oleh negara Barat.

Selama pertemuan dengan menteri pertanian negara itu, Putin menyatakan bahwa Rusia telah menikmati panen biji-bijian terbesarnya pada tahun panen sebelumnya, hampir 158 juta ton.

"Pada tahun pertanian saat ini, yang berakhir pada 30 Juni, negara tersebut mengharapkan untuk mengekspor hingga 60 juta ton biji-bijian," sambung Putin, seperti dikutip dari Russia Today.

Menurut perkiraan Kementerian Pertanian, Rusia telah mengekspor 40 juta ton biji-bijian per Maret. Pada tahun pertanian terakhir, ekspor biji-bijian secara keseluruhan mencapai lebih dari 38 juta ton.

"Seperti sebelumnya, negara kami adalah salah satu pemasok utama produk pertanian di dunia, dan kami telah menjadikan diri kami sebagai mitra yang andal dan dapat diprediksi," kata Putin.

Rusia menjadi mandiri dalam hal pertanian dan memiliki kelebihan ikan, daging, minyak sayur, biji-bijian, dan gula yang dapat diekspor. "Terlepas dari hambatan perdagangan luar negeri, Rusia berhasil meningkatkan ekspor produk pertanian menjadi $41,6 miliar tahun lalu," tambah Putin.

Pada tahun 2021, Rusia memasok produk pertanian senilai $37,1 miliar kepada pelanggan di luar negeri, menurut data dari Kementerian Pertanian. Sejak 2010, ekspor pertanian negara secara keseluruhan telah meningkat lima kali lipat.

Moskow telah menjadi sasaran beberapa putaran sanksi ekonomi Barat sejak tahun lalu yang membatasi kemampuannya untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan luar negeri.

Namun, Rusia telah menjalin kemitraan ekonomi baru dan telah menemukan cara alternatif untuk melakukan perdagangan luar negeri, termasuk menggunakan mata uang nasional, bukan dolar Amerika Serikat (AS) dan euro.

KEYWORD :

Vladimir Putin Ekspor Rusia Sanksi Barat Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :