Selasa, 21/05/2024 04:14 WIB

Charles, Nama Kutukan dalam Sejarah Kerajaan Inggris

Charles, Nama Kutukan dalam Sejarah Kerajaan Inggris

Raja Charles III (Foto: Time)

London, Jurnas.com - Charles Philip Arthur George resmi menduduki tahta Raja Inggris, pasca Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9) lalu. Si anak sulung harus menunggu selama 70 tahun untuk mewarisi tahta dari Yang Mulia sang ibunda.

Sebelumnya, dia dipanggil Pangeran Wales. Namun, kini nama tahta (regnal name)-nya adalah Raja Charles III, nama yang diperoleh karena Ratu Elizabeth II memiliki garis keturunan tidak langsung dengan Raja Charles II.

Menariknya, banyak pihak bertanya alasan Pangeran Wales memilih menggunakan nama Raja Charles III, di saat memiliki pilihan untuk menggunakan nama Raja George seperti nama kakeknya, Raja George VI. Atau bahkan nama gelar baru, seperti Raja Philip atau Raja Arthur.

"Milikku sendiri, tentu saja. Apa lagi?" kata Ratu Elizabeth dikutip dari Royal Central dalam sebuah wawancara.

Di Inggris, nama Charles dianggap sebagai nama terkutuk. Dua kali pemerintahan dengan nama itu, berakhir tragis dan tidak terhormat.

Raja Charles I, lekat kaitannya dengan Perang Saudara di Inggris pada 1642 silam. Peristiwa itu terjadi berawal dari keputusan raja menghilangkan parlemen, dan memutuskan seluruh pemerintahannya sendiri. Pada satu titik, Raja Charles I memerintah sendirian tanpa parlemen selama 11 tahun.

Hal inilah yang menyebabkan perang saudara antara kelompok pro-parlemen dengan kelompok pro-monarki, sebagaimana dikutip dari Historic UK. Pasca Charles I tertangkap empat tahun kemudian, kerusuhan kembali pecah dan mengakibatkan perang saudara kedua pada 1648.

Pada Januari 1649, Raja Charles I diadili dengan vonis pengkhianatan tingkat tinggi. Dia mati dipenggal, dan menganggap dirinya sebagai martir bagi rakyat Inggris saat itu.

Kisah berbeda ditorehkan oleh Raja Charles II. Dia tidak sempat menduduki posisi sebagai raja, setelah parlemen melakukan intervensi untuk mencegah perang yang sama kembali berulang. Posisi raja dihilangkan, dan Oliver Cromwell menduduki kepala negara pada 1653 hingga 1658.

Charles II tak diam begitu saja. Dia dinobatkan sebagai raja di Skotlandia pada 1651, lalu melakukan invasi ke Inggris. Sayang, pasukannya dikalahkan oleh Cromwell dalam pertempuran Worcester.

Charles II melarikan diri ke Prancis, tak lama kemudian dia secara berturut-turut tinggal di pengasingan di Jerman, Spanyol, dan Belanda. Dia baru kembali ke Inggris, setelah putra Cromwell, Richard, gagal memimpin karena dianggap tidak efektif.

Pada 1660, dalam sebuah peristiwa yang disebut Restorasi Inggris, Charles dia kembali ke negaranya untuk secara resmi memulihkan tahta, yang sebelumnya dihapus oleh parlemen Inggris, menurut keterangan Royal.uk.

Tak berbeda jauh dari Raja Charles I, Raja Charles II juga berkonflik dengan parlemen. Dikutip dari Telegraph, dia sempat memerintah selama empat tahun sendiri, pasca lagi-lagi membubarkan parlemen.

Selain itu, kehidupan pribadinya juga disorot oleh publik. Charles II dikenal sebagai raja yang gemar memelihara gundik. Bahkan, menurut Royal Museums Greenwich, di antaranya kekasih Charles ialah perempuan bersuami, Barbara Villiers, dan seorang aktris dan mantan penjual jeruk, Nell Gwyn.

Total, Charles II memiliki 12 anak dari gundik-gundiknya. Dengan alasan kurangnya ahli waris yang sah inilah, tahta kerajaan akhirnya jatuh ke tangan saudaranya, James II.

Dilansir dari Sky History, sebenarnya sempat muncul Raja Charles III yang diklaim oleh Pangeran Charles Stuart, atau yang dikenal dengan nama Bonny Pangeran Charlie. Bonny menyebut bahwa dirinya lah yang berhak atas jabatan raja daripada Raja George II, dengan alasan bahwa dia adalah cucu James II dan Charles II sebagai paman buyutnya.

Perjuangan dan ambisinya menduduki tahta kerajaan Inggris berakhir begitu saja, usai kalah dalam pertempuran Culloden pada 1764 lalu. Bonny yang kecewa, berakhir dengan kecanduan alkohol hingga akhirnya mati karena stroke pada usia 67 tahun.

Inilah sejumlah alasan sehingga kini banyak publik masih trauma dengan nama Charles yang dipakai oleh Raja Charles III pasca sepeninggalan Ratu Elizabeth II. Namun, jika merujuk pada puisi William Shakespeare, `Apalah Arti Sebuah Nama`.

KEYWORD :

Raja Charles Nama Kutukan Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :