Jum'at, 26/04/2024 08:27 WIB

SangiRUN Night Trail Dekatkan Masyarakat dengan Warisan Budaya

SangiRUN Night Trail Dekatkan Masyarakat dengan Warisan Budaya

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) kembali menggelar kegiatan `SangiRUN Night Trail`.

Kegiatan yang bekerja sama dengan dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar ini akan berlangsung pada 16-18 September 2022 di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ajang tersebut diharapkan menjadi sarana mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya, dan mengangkat kehidupan desa-desa di sekitar Situs Manusia Purba Sangiran yang juga memiliki potensi seni, budaya, dan kriya.

SangiRUN Night Trail pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site", sekaligus menghidupkan kembali olahraga lari yang selama masa pandemi tidak dapat dilaksanakan.

Kegiatan ini merupakan lomba lari dengan penuh tantangan di malam hari melewati bukit, hutan, dan sawah. Lomba lari ini dibagi menjadi dua kategori, yakni lari sejauh 25 km dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, tujuan awal hadirnya SangiRUN Night Trail adalah untuk mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian.

"SangiRUN ini awalnya merupakan kegiatan olahraga untuk mendekatkan Situs Sangiran dengan masyarakat melalui lomba lari. Situs Sangiran merupakan sebuah situs yang menjelaskan pertumbuhan manusia. Dari situ kita lalu mencari tema yang relevan antara kegiatan lomba lari dengan substansinya sebagai warisan sejarah," terang Hilmar dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (10/8) kemarin.

Bertajuk `Survive dan Sparkling`, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan oleh pameran prasejarah, lokakarya komunitas, lokakarya seni kriya, lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan instalasi cahaya.

Pameran Prasejarah, lanjut Hilmar, akan diselenggarakan bekerja sama dengan Museum Geologi Bandung untuk mengangkat kehidupan purba di masa lalu. Pameran ini juga akan memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat yang memiliki situs warisan dunia terbanyak di dunia.

"Jadi ini salah satu kelebihan yang harus kita sadari bersama. Dengan adanya pameran, kita harap bisa mengidentifikasi juga semua tempat peninggalan yang perlu dikonsolidasi. Pameran ini kita harapkan bisa mengangkat semua temuan purbakala ke dalam satu pameran sehingga masyarat semakin mengenal warisan budaya yang kita miliki," ujar Hilmar.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan SangiRUN Night Trail tahun lalu berhasil diselenggarakan dengan baik, berkat kerja sama berbagai pihak.

"Kami berharap ada kontinuitas program dan akan kami masukkan ke dalam kalender tahunan Kabupaten Sragen. Semoga bisa menjadi iven yang rutin dan multiplier efeknya bisa didapatkan," kata Kusdinar.

Sementara itu, Bupati Karanganyar yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Andriyanto, menegaskan dukungannya terhadap penyelenggaraan SangiRUN Night Trail.

Senada dengan Bupati Sragen, menurutnya akan ada banyak efek multiplier bagi Kabupaten Sragen dan Karanganyar. "Kami siap mendukung dan memfasilitasi apa yang menjadi tanggung jawab kami demi kelancaran SangiRUN yang kedua ini," tegas dia.

SangiRUN Night Trail tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan Situs Sangiran, tetapi juga mempertahankan potensi lokal yang ada. Pihak penyelenggara menargetkan jumlah peserta sebanyak 250 orang untuk pelari 25 km.

"Jumlah pelari invitasi ada 25 orang. Kita membuka pendaftaran sampai 250 pelari untuk 25 km. Lalu akan ada yang 4 km juga sebagai bagian dari proses transisi," tutur panitia penyelenggara SangiRUN Night Trail 2022, Andre Jonas.

KEYWORD :

SangiRUN Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :