Sabtu, 27/04/2024 05:12 WIB

LLDikti Wilayah III Sinergikan MBKM, Bela Negara, dan Talenta Digital

LLDikti Wilayah III Sinergikan MBKM, Bela Negara, dan Talenta Digital

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III DKI Jakarta, Paristiyanti Nurwardani, dalam pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 19 Juni 2022 lalu, melaporkan berbagai capaian pendidikan tinggi di Jakarta.

Paris mengatakan, LLDikti Wilayah III melakukan percepatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melalui lima klinik antara lain: Klinik Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Klinik Jurnal, Klinik Mutu, Klinik Jabatan Akademik dan Sister, serta Klinik Mahasiswa yang saat ini diberikan kepada 290 perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Lima klinik ini dihadirkan untuk mendukung delapan indikator kinerja utama (IKU) pendidikan tinggi seperti lulusan mendapat pekerjaan layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, program studi berstandar internasional, kelas kolaboratif dan partisipatif, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, dan hasil kerja dosen digunakan masyarakat serta mendapat rekognisi internasional.

Hasil dari percepatan MBKM LLDikti Wilayah III yang tercatat pada Juni 2022 ini antara lain: 19 perguruan tinggi dengan akreditasi A/Unggul, 1.356 jumlah akreditasi program studi dengan minimal B, 18.000 dosen yang memiliki jabatan fungsional, 409 profesor/guru besar, 98 persen kepatuhan dalam pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), 325 jumlah jurnal ilmiah, serta 4.651 mahasiswa berprestasi.

Berbagai capaian ini merupakan buah dari berbagai kegiatan MBKM seperti magang, asistensi mengajar, membangun desa, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi/proyek mandiri, pertukaran mahasiswa.

Dan mulai Juni 2022 ini, lanjut Paris, kegiatan MBKM akan diberikan warna baru, yaitu sinergitas antara bela negara, program merdeka belajar kampus merdeka demi melahirkan para talenta digital unggul.

"Saat ini kita sudah memasuki era globalisasi yang erat kaitannya dengan teknologi digital, penuh tantangan, dan sarat akan keterbukaan informasi. Ditambah lagi kondisi ekonomi global, sosial, serta perubahan politik mempengaruhi apa yang akan terjadi di masa depan. Melihat situasi ini, bonus demografi di Indonesia akan membawa kemajuan apabila bila dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam hal pendidikan," kata Paris dalam keterangannya pada Kamis (23/6).

Dari proses transformasi yang sangat cepat ini, menurut Paris, secara signifikan dunia kerja akan mengalami ketidakpastian, misalnya saja ada banyak pekerjaan yang hilang dan lahir.

Oleh karena itu, LLDikti Wilayah III bersama Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, UPN Veteran Jakarta, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya berkolaborasi untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang sesuai dengan tantangan zaman dan menjadi generasi unggul.

Kolaborasi yang dijalin yakni menentukan capaian pembelajaran dan pembuatan modul dari implementasi bela negara seperti kompetensi computational logic, communication, dan cyber security.

"Kami terus mendorong perguruan tinggi untuk terus menanamkan nilai-nilai bela negara di kalangan kampus, khususnya mahasiswa yang berada dalam generasi milenial. Masa depan negara kita ada di genggaman mereka yang inovatif dan kreatif. Semuanya dimulai dari Jakarta, untuk Indonesia," tutup Paris.

KEYWORD :

LLDikti Wilayah III Paristiyanti Nurwardani MBKM Kampus Merdeka Talenta Digital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :