Jum'at, 26/04/2024 08:09 WIB

Rusia Mulai Kerahkan Rudal Balistik Sarmat Pada Akhir 2022

Rusia mulai kerahkan rudal balistik sarmat pada akhir 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. (AFP)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, Moskow akan lebih memperkuat dan memodernisasi angkatan bersenjatanya, termasuk mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat yang baru diuji pada akhir 2022.

Dikutip dari Aljazeera, Presiden Putin menyampaikan hal itu pada Selasa (21/6) dalam pertemuan televisi dengan lulusan akademi militer di tengah invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.

"Direncanakan bahwa pada akhir tahun, kompleks pertama seperti itu akan bertugas tempur," kata Putin kepada para wisudawan, mengacu pada ICBM yang dikembangkan Rusia yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan umpan.

Rusia berhasil menguji coba rudal itu pada April, membuat beberapa pengamat ketakutan pada saat ketegangan meningkat yang sekali lagi meningkatkan prospek konfrontasi nuklir dengan Barat.

Pengerahan itu akan dilakukan sebagai bagian dari peningkatan militer Rusia yang lebih besar, kata Putin, menambahkan bahwa pasukan telah mulai menerima sistem pertahanan udara dan rudal S-500 yang tidak ada tandingannya di dunia.

Rusia telah membenahi sistem pertahanan udaranya dengan S-500, yang dapat dengan cepat dikerahkan dan dapat mencegat pesawat jarak jauh, rudal hipersonik, dan ICBM.

"Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat angkatan bersenjata kami, dengan mempertimbangkan potensi ancaman dan risiko militer," kata Putin, yang memuji pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina karena bertindak dengan keberanian, profesionalisme, seperti pahlawan sejati.

Negara Beruang Merah itu menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" yang dimaksudkan untuk "membebaskan" wilayah Donbas timur Ukraina.

Sementara para pejabat Barat sebelumnya mengatakan mereka mengharapkan Sarmat akan dikerahkan pada akhir tahun, pengenalannya akan menjadi tantangan besar bagi keamanan.

Rudal, yang telah dikembangkan oleh Rusia selama bertahun-tahun, memiliki muatan besar dan jangkauan ekstrem, sehingga kemungkinan besar dapat melewati sebagian besar sistem pertahanan radar dan rudal.

Presiden Rusia sebelumnya memuji rudal Sarmat sebagai senjata yang benar-benar unik yang akan menjamin keamanan negaranya dari ancaman eksternal.

Ia mengatakan, rudal tersebut akan membuat mereka yang mencoba mengancam Rusia dalam panasnya retorika agresif berpikir dua kali.

Pada April, juru bicara Pentagon saat itu John Kirby meremehkan pentingnya uji coba rudal tersebut. Ia mengatakan, Moskow memberi tahu dengan benar Washington sebelumnya, seperti yang wajib dilakukan berdasarkan Perjanjian START Baru 2011, yang membatasi senjata nuklir kedua negara.

"Pengujian itu rutin dan itu tidak mengejutkan," kata Kirby kepada wartawan. "Tentu saja, departemen tetap fokus pada agresi Rusia yang melanggar hukum dan tidak beralasan terhadap Ukraina."

Juru bicara Kreml,in Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Rusia Vladimir Putin Rudal Balistik Antarbenua ICBM Sarmat Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :