Sabtu, 27/04/2024 09:53 WIB

China dan Rusia Lebih Bertekad Tingkatkan Hubungan Bilateral

China menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi. 

Menteri Luar Negeri China Wang Yi

BEIJING, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan,  Moskow dan Beijing "lebih bertekad" untuk mengembangkan hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama. Hal itu disampaikan setelah bertemu Menteri Luar Negeri RusiaSergei Lavrov.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (31/3), keduanya juga mengutuk apa yang mereka sebut sanksi Barat ilegal dan kontraproduktif yang dikenakan pada Moskow atas tindakannya di Ukraina, kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Wang dan Lavrov berbicara di provinsi Anhui, di mana China menjadi tuan rumah pertemuan multilateral dua hari di Afghanistan.  Anhui adalah provinsi ini terletak di sebelah timur China, di seberang Chang Jiang dan sungai Huaihe.

"Kedua belah pihak lebih bertekad untuk mengembangkan hubungan bilateral, dan lebih percaya diri dalam memajukan kerja sama di berbagai bidang," kata Wang.

"China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk membawa hubungan China-Rusia ke tingkat yang lebih tinggi di era baru di bawah bimbingan konsensus yang dicapai oleh para kepala negara," katanya.

Pertemuan itu terjadi sedikit lebih dari sebulan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, dalam apa yang disebutnya "operasi khusus", yang memicu sanksi ekonomi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rusia mencari dukungan dan kemitraan ke China karena semakin terisolasi dari sistem keuangan global dan rantai pasokan.

China menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi. Ini menegaskan kembali dukungan pada hari Rabu untuk pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Lavrov telah memberi tahu Wang tentang kemajuan operasi militer di Ukraina dan keadaan negosiasi Moskow dengan Kyiv.

"Para pihak mencatat sifat kontraproduktif dari sanksi sepihak ilegal yang dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan satelitnya," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kedua menteri sepakat bahwa Rusia dan China akan terus memperkuat kemitraan strategis mereka dan berbicara tentang urusan global dengan suara bersat.

Kementerian Luar Negeri China mengutip Wang yang mengatakan bahwa hubungan bilateral telah bertahan dalam ujian turbulensi internasional.

Lavrov mengatakan pada Senin bahwa hubungan Rusia dengan China berada pada tingkat terkuat yang pernah ada. Seperti diketahui, Menjelang Olimpiade Musim Dingin bulan lalu di Beijing, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas.

KEYWORD :

China Rusia Krisis Ukraina Wang Yi Sergei Lavrov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :