Jum'at, 10/05/2024 21:21 WIB

Turki Mengatakan Dunia Tidak Dapat Bakar Jembatan dengan Rusia

Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina dan telah berusaha untuk menengahi konflik selama sebulan.

File foto juru bicara Presiden Turki Tayyip Erdogan Ibrahim Kalin berfoto saat wawancara dengan Reuters di Istanbul, Turki pada 27 September 2020. (Foto: Reuters/Murad Sezer)

DOHA, Jurnas.com - Pemerintah Turki mengatakan, Ankara dan negara-negara lain masih harus berbicara dengan Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina. 

Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina dan telah berusaha untuk menengahi konflik selama sebulan.

"Jika semua orang membakar jembatan dengan Rusia, lalu siapa yang akan berbicara dengan mereka pada akhirnya," kata juru bicara kepresidenan TurkiIbrahim Kalin kepada forum internasional Doha dikutip dari Reuters.

"Ukraina perlu didukung dengan segala cara yang mungkin sehingga mereka dapat membela diri, tetapi kasus Rusia harus didengar, dengan satu atau lain cara, sehingga keluhannya dapat dipahami jika tidak dibenarkan," tambah Kalin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mendesak Barat untuk memberikan negaranya tank, pesawat dan rudal untuk menangkis pasukan Rusia. Barat telah menanggapi invasi Rusia dengan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Ankara mengatakan invasi Rusia tidak dapat diterima tetapi pada prinsipnya menentang sanksi Barat dan tidak bergabung dengan mereka.

Ekonomi Turki, yang sudah tertekan oleh krisis mata uang Desember, sangat bergantung pada energi, perdagangan, dan pariwisata Rusia, dan sejak perang dimulai pada 24 Februari, ribuan orang Rusia telah tiba di Turki, melihatnya sebagai tempat yang aman dari sanksi.

Kepala Kantor Investasi Turki, Ahmet Burak Daglioglu mengatakan kepada forum secara terpisah bahwa beberapa perusahaan Rusia memindahkan operasinya ke Turki.

Ditanya pada panel tentang Turki melakukan bisnis dengan orang mana pun yang dapat bermanfaat bagi Presiden Vladimir Putin, ia mengatakan: "Kami tidak menargetkan, kami tidak mengejar, kami tidak mengejar investasi atau modal apa pun yang memiliki tanda tanya di atasnya."

Dua superyacht yang terkait dengan miliarder Rusia Roman Abramovich telah berlabuh di resor Turki. Pemerintah Barat menargetkan Abramovich dan beberapa oligarki Rusia lainnya dengan sanksi karena mereka berusaha untuk mengisolasi Putin dan sekutunya atas invasi Moskow ke Ukraina.

KEYWORD :

Turki Rusia Invasi Ukraina Negara Barat Ibrahim Kalin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :