Sabtu, 27/04/2024 09:28 WIB

Bank yang Didukung China Hentikan Pinjaman ke Rusia dan Belarusia

Bank secara aktif memantau situasi di Ukraina dan bahwa manajemen akan melakukan yang terbaik untuk menjaga integritas keuangan AIIB.

Presiden China, Xi Jinping, juga sekretaris jenderal Partai Komunis China Central Committee dan ketua Komisi Militer Pusat, menghadiri sebuah pertemuan besar dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Aula Besar Rakyat Di Beijing, China, 1 Agustus 2017 ( Foto:Xinhua)

BEIJING, Jurnas.com - Bank Investasi Infrastruktur Asia yang didukung China mengatakan akan menangguhkan bisnis yang terkait dengan Rusia dan Belarusia, yang telah terkena sanksi internasional besar-besaran atas invasi ke Ukraina.

"Demi kepentingan terbaik bank, manajemen telah memutuskan bahwa semua kegiatan yang berkaitan dengan Rusia dan Belarusia ditangguhkan dan sedang ditinjau," kata AIIB dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (4/3).

Pihak bank menambahkan bahwa secara aktif memantau situasi di Ukraina dan bahwa manajemen akan melakukan yang terbaik untuk menjaga integritas keuangan AIIB.

Lembaga keuangan multilateral, yang digagasa Presiden China, Xi Jinping diluncurkan pada 2016 untuk melawan dominasi Barat atas Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Rusia adalah salah satu anggota pendiri AIIB dan memegang sekitar 6 persen suara dalam operasinya. Ia juga memiliki kursi di dewan direksi bank.

Rusia adalah pemangku kepentingan terbesar ketiga di belakang China yang memegang hampir 27 persen hak suara dan India.

Situs web AIIB menunjukkan, sejauh ini telah menyetujui dua proyek Rusia dengan pembiayaan US$ 800 juta. Hanya sebagian kecil dari portofolio pinjamannya ada di Rusia.

Dua proyek untuk Belarus juga telah diusulkan, di bidang kesehatan masyarakat dan transportasi.

"AIIB siap untuk memberikan pembiayaan secara fleksibel dan cepat dan mendukung anggota yang terkena dampak buruk perang," kata bank tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara Rusia dan Belarus adalah anggota bank, Ukraina tidak.

Sementara sebagian besar pemerintah bereaksi terhadap invasi Rusia dengan sanksi, Beijing, yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin tidak mengutuk atau menyuarakan dukungan langsung.

Lembaga keuangan dan bisnis di seluruh dunia berebut untuk menjauhkan diri dari Rusia dan Belarusia karena konflik.

Bank Pembangunan Baru yang berbasis di Shanghai, didirikan sekitar waktu yang sama dan untuk alasan yang sama dengan AIIB, juga mengatakan telah menangguhkan transaksi baru di Rusia.

KEYWORD :

Bank Investasi Infrastruktur Asia China Invasi Rusia Ukraina Xi Jinping




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :