Rabu, 15/05/2024 15:05 WIB

Takut Varian Baru, India Perketat Pengujian COVID-19 untuk Turis Asing

Kementerian kesehatan federal mengatakan laporan mutasi pada varian baru, yang diidentifikasi sebagai B.1.1.529, memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang serius.

Orang-orang menunggu kerabat dan teman mereka keluar dari Bandara Internasional Indira Gandhi, di New Delhi, India, 15 November 2021. (Foto: AP/Rishi Lekhi)

NEW DELHI, Jurnas.com - India mengeluarkan imbauan kepada semua negara bagian untuk secara ketat menguji dan menyaring pelancong internasional dari Afrika Selatan dan negara-negara berisiko lainnya di tengah kekhawatiran atas varian virus corona baru.

Kementerian kesehatan federal mengatakan laporan mutasi pada varian baru, yang diidentifikasi sebagai B.1.1.529, memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang serius.

"Varian ini dilaporkan memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, dan dengan demikian, memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang serius bagi negara mengingat pembatasan visa yang baru-baru ini dilonggarkan dan pembukaan perjalanan internasional," kata sekretaris kesehatan Rajesh Bhushan dalam sebuah surat kepada negara-negara bagian, yang dikeluarkan Kamis malam (25/11).

Pada Jumat, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan varian baru memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus corona asli yang menjadi dasar vaksin COVID-19. Dan itu bisa membuat vaksin yang ada menjadi kurang efektif.

Inggris telah melarang penerbangan dari enam negara Afrika, dan meminta para pelancong Inggris yang kembali dari tujuan tersebut untuk dikarantina.

India, negara yang terkena dampak terburuk kedua di dunia oleh COVID-19, mencatat kenaikan terkecil dalam kasus baru dalam satu setengah tahun minggu ini, karena meningkatnya vaksinasi dan antibodi di sebagian besar populasinya dari infeksi sebelumnya.

Total kasus virus corona di negara itu mencapai 34,56 juta pada hari Jumat. Beban kasus harian India telah berkurang setengahnya sejak September dan negara itu melaporkan 10.549 kasus baru pada hari Jumat.

Awal bulan ini, India mengidentifikasi 10 negara "berisiko" yang meliputi Eropa, Inggris, Cina, Afrika Selatan, dan Selandia Baru, antara lain. Ini telah membuka perbatasannya ke 99 negara secara keseluruhan.

Saham India jatuh lebih dari 2 persen pada hari Jumat, karena investor melarikan diri dari aset berisiko panik atas dampak varian baru. Kerugian itu sejalan dengan penurunan tajam yang terlihat di pasar di seluruh Asia.

KEYWORD :

Varian Baru COVID-19 India Turis Asing B.1.1.529




JURNAS VIDEO :



PILIHAN REDAKSI :