Jum'at, 26/04/2024 08:38 WIB

Sudan Krisis Gandum dan BBM, Efek Pelabuhan Diblokade

Ketegangan antara militer Sudan dan para pemimpin sipil meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan beberapa tokoh sipil menuduh militer memainkan peran dalam blokade suku Beja di Port Sudan, jalan-jalan di sekitar dan jaringan pipa bahan bakar.

Pembuatan roti (Foto: Reuters)

Khartoum, Jurnas.com - Blokade pelabuhan yang dilakukan pengunjuk rasa selama tiga minggu terakhir, menyebabkan negara itu kini kekurangan gandum dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

Situasi ini, dikutip dari Reuters pada Minggu (10/10), membahayakan pasokan listrik negara yang sudah rusak.

Ketegangan antara militer Sudan dan para pemimpin sipil meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan beberapa tokoh sipil menuduh militer memainkan peran dalam blokade suku Beja di Port Sudan, jalan-jalan di sekitar dan jaringan pipa bahan bakar.

Para pemimpin militer telah membantah terlibat, dan para pemimpin Beja mengatakan mereka memprotes untuk menarik perhatian pada masalah ekonomi dan politik yang mempengaruhi suku timur.

Di ibu kota, Khartoum, antrean roti muncul kembali dalam beberapa hari terakhir dan terjadi kelangkaan tepung impor.

Menteri Urusan Kabinet Khalid Omer Yousif mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah akan mendistribusikan kembali stok gandum, yang terletak di Negara Bagian Utara negara itu untuk meningkatkan pasokan di tempat lain.

"Pasokan diesel juga terpengaruh oleh blokade tetapi pasokan bensin tetap stabil," tambah pernyataan itu.

Pada Jumat lalu, Amerika Serikat, Inggris dan Norwegia mendukung pemerintah transisi yang dipimpin sipil Sudan dalam mendesak pembicaraan politik untuk menyelesaikan protes.

KEYWORD :

Sudan Krisis Gandung Bahan Bakar Minyak Protes Sipil Unjuk Rasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :