Sabtu, 27/04/2024 03:40 WIB

PKS Senayan: Menjadi Lucu Ketika Negara Agraris Mengimpor Kedelai

Kalangan dewan meminta pemerintah agar memperbaiki roadmap pembangunan ketahanan pangan nasional. 

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan meminta pemerintah agar memperbaiki roadmap pembangunan ketahanan pangan nasional. 

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengatakan, awal tahun ini masyarakat diresahkan dengan kelangkaan kebutuhan kedelai nasional yang mengakibatkan produksi tempe dan tahu menjadi tersendat. 

"Agar pemerintah kembali menyusun roadmap ketahanan pangan kita, dengan kembali memberikan perhatian kepada kebutuhan masyarakat kita, dengan menanam kedelai," kata Johan dalam rapat Paripurna  DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (11/1).

Dia menegaskan, kebutuhan pokok pangan nasional pada padi, jagung, dan kedelai (pajali) harus menjadi perhatian serius dan tidak bisa kemudian menghiraukan salah satunya. 

"Kita punya kebutuhan pokok yang disebut pajali (padi, jagung, kedelai). Padi diberi respon, diberi perhatian, jagung diberi perhatian, anggarannya meningkat, produksinya juga meningkat. Tetapi kedelai kemudian dilupakan," jelas politisi PKS ini.

Wakil rakyat dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I ini medesak pemerintah agar membuat perencanaan yang jelas tentang kebutuhan pangan nasional agar tidak salah arah. 

Dia pun menyambut baik pidato Ketua DPR RI DR. (H.C.) Puan Maharani tentang ajakan gotong royong untuk membangun ketahanan nasional di masa pandemi ini.

Menurutnya, kecukupan pangan sangat penting untuk meningkatkan imun di masa pandemi. Bahkan dia mengeluhkan, negara agraris tapi impor pangan dari luar negeri. 

"Menjadi lucu ketika kita adalah negara agraris, tapi mengimpor kedelai. Petani kita, UKM kita sudah sangat terdampak, jangan sampai kita salah lagi merespon," demikian kata Johan. 

KEYWORD :

Komisi IV DPR PKS Kedelai Tahu Tempe Johan Rosihan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :