Jum'at, 26/04/2024 23:55 WIB

INACA Minta Otoritas Kesehatan Mendigitalisasi Pemeriksaan Kesehatan di Bandara

Pada jam-jam tertentu di bandara terlihat antrean penumpang mengular untuk mendapatkan stempel izin terbang dari petugas KKP.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja (kanan) dan CEO AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga. Foto: inaca

TANGERANG, Jurnas.com - Pelaksanaan Safe Travel Campaign yang diinisiasi oleh Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memasuki pekan keempat.

Berdasarkan catatan, jumlah pergerakan penumpang maupun pesawat terus menunjukan tren peningkatan.

"Jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta susah menyentuh angka psikologis yaitu 500 lebih penumpang per hari. Mulai meningkat dari pekan-pekan sebelumnya," kata Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja saat membuka pelaksanaan Safe Travel Campaign seri keempat bersama maskapai AirAsia Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (28/8/2020).

Untuk semakin mempermudah masyarakat terbang lagi, INACA mendorong diterapkannya digitalisasi pemeriksaan kesehatan di bandara oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Proses pemeriksaan dokumen kesehatan di bandara masih panjang, karena masih dilakukan secara manual," katanya.

Denon menjelaskan, pemeriksaan dokumen kesehatan calon penumpang oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan tugas dari Kemenkes.

Petugas KKP berwenang menentukan seorang calon penumpang dapat masuk ke dalam pesawat untuk ikut terbang atau tidak, setelah memeriksa dokumen berupa surat keterangan/hasil laboratorium rapid test. Jika calon penumpang dinyatakan non reaktif, maka ia diizinkan untuk terbang. Sebaliknya, jika reaktif maka jangan harap bisa masuk ke pesawat.

Pada jam-jam tertentu di bandara terlihat antrean penumpang mengular panjang demi mendapatkan stempel izin terbang dari petugas KKP.

"Karena dikerjakannya masih manual, di cek satu per satu, makanya antre lama. Kami ingin KKP mengganti metode pemeriksaan secara digital, seperti yang sudah diterapkan pada Indonesia Health Alert Card (eHAC)," kata CEO PT Whitesky Aviation.

Ia berpendapat, apabila petugas KKP bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat, maka akan bertambah jumlah masyarakat yang antusias untuk terbang lagi. Karena terbukti terbang di masa New Normal sangat mudah dan tidak perlu antre panjang.

"Dengan demikian tersebut menurutnya jelas berdampak positif bagi perekonomian Indonesia yang merosot akibat pandemi Covid-19 ini," kata Denon.

Menurutnya, jangan sampai karena proses pemeriksaan manual yang panjang, jadi menghambat pertumbuhan penumpang dan pergerakan pesawat yang sedang masuk fase pemulihan.

"Safe Travel Campaign ingin mengembalikan rasa percaya diri masyarakat untuk bepergian dan berlibur lagi. Terutama ke 10 destinasi wisata utama di Indonesia yang ditetapkan pemerintah," kata Denon.

KEYWORD :

INACA safe travel campaign covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :