Jum'at, 26/04/2024 23:29 WIB

Dokter China yang Pertama Kali Umumkan Bahaya Virus Corona Tewas

Li Wenliang yang berusia 34 tahun itu adalah dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, kota dimana virus corona pertama kali mewabah.

China mengonfirmasi kasus kematian akibat virus corona di luar Kota Wuhan (Foto: science news)

Beijing, Jurnas.com - Salah satu dokter Tiongkok pertama yang mencoba memperingatkan dunia tentang bahaya virus corona meninggal pada Jumat (7/2). Kabar duka itu pun viral di media sosial.

Dinukil dari Reuters, Li Wenliang yang berusia 34 tahun itu adalah dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, kota dimana virus corona pertama kali mewabah.

Li dan tujuh orang lainnya ditegur polisi Wuhan bulan lalu karena menyebarkan informasi "ilegal dan salah" tentang virus corona setelah memperingatkan dokter di media sosial tentang tujuh kasus virus baru yang misterius untuk mencoba membantu dokter lain.

Banyak orang China biasa di media sosial menggambarkan Li sebagai pahlawan dan tokoh tragis, yang mencerminkan ketidakmampuan pihak berwenang setempat untuk menangani awal kemunculan virus tersebut.

Provinsi Hubei di China, tempat Wuhan berada, kembali melaporkan 69 orang tewas akibat virus corona pada Jumat (7/2). Sehingga, jumlah orang yang tewas di Negeri Tirai Bambu itu sudah mencapai 600 orang.

Juga melaporkan hampir 2.500 kasus baru, menjadikan total orang yang terinfeksi sudah lebih dari 30.000. Angka untuk semua daratan China diperkirakan akan segera menyusul.

Presiden China, Xi Jinping berusaha meyakinkan warganya dan dunia bahwa Beijing akan mengalahkan virus corona.

"Seluruh negara telah menanggapi dengan segala kekuatannya untuk menanggapi dengan langkah-langkah pencegahan dan kontrol yang paling teliti dan ketat, memulai perang rakyat untuk pencegahan dan pengendalian epidemi," kata kantor berita Xinhua mengutip percakapan telepon dengan Raja Salman.

Dalam gambar yang mencolok dari jangkauan epidemi, sekitar 3.700 orang di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang menghadapi pengujian dan karantina selama setidaknya dua minggu di kapal, yang memiliki 20 kasus.

Di Hong Kong, kapal pesiar lain dengan 3.600 penumpang dan awak dikarantina untuk hari kedua sambil menunggu pengujian dengan tiga kasus di dalamnya. Taiwan, yang memiliki 13 kasus, melarang kapal pesiar internasional untuk berlabuh.

Di China, kadang-kadang dijuluki sebagai bengkel dunia, kota-kota telah ditutup, penerbangan dibatalkan dan pabrik ditutup, memutus jalur pasokan yang penting bagi bisnis internasional.

KEYWORD :

Virus Corona Dokter China Bahaya Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :