Sabtu, 27/04/2024 11:54 WIB

Iran Tak Ingin Cari Masalah, tapi Siap Beri Respons Mematikan

Teheran tidak ingin mencari gara-gara di wilayah tersebut, tetapi siap memberikan tanggapan yang mematikan terhadap setiap tindakan agresi.

Mohammad Baqeri (Foto: Financial Tribune)

Teheran, Jurnas.com - Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan, Teheran tidak ingin mencari gara-gara di wilayah tersebut, tetapi siap memberikan tanggapan yang mematikan terhadap setiap tindakan agresi.

"Iran tidak ingin meningkatka ketegangan lebih lanjut, tetapi akan memberikan tanggapan yang menghancurkan terhadap tindakan irasional dan tindakan agresi," kata Mayor Jenderal Baqeri kepada Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar lewat sambungan telepon.

"Kami berharap Amerika Serikat (AS) menarik pasukan dari kawasan itu dan mengakhiri semua kekacauan serta konflik saat ini," sambungnya.

Baqeri mengatakan, AS menyentuh babak baru ketegangan di kawasan melalui pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani baru-baru ini, dan tindakan agresi lainnya, yaitu serangan terhadap markas Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak dan beberapa pos terdepan di Suriah.

Soleimani, yang telah mendapatkan reputasi sebagai komandan anti teror paling dihormati di Asia Barat karena kontribusinya menumpas teroris, seperti Daesh di seluruh wilayah, tewas dalam serangan udara AS pada 3 Januari di Baghdad.

Serangan itu juga menyebabkan gugurnya beberapa orang lainnya, termasuk pemimpin Hashd al-Shaabi Irak atau Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis.

Sebagai balasan, IRGC menembakkan peluru kendali balistik pada Rabu lalu di pangkalan udara Ain al-Assad AS di provinsi Anbar Irak barat, dan fasilitas lain di Erbil, ibukota Kurdistan Irak semi-otonom, yang keduanya menampung pasukan AS.

Di tempat lain dalam sambutannya, Baqeri menyatakan rasa terima kasihnya kepada Akar karena turut berduka cita dengan Republik Islam atas kesyahidan Jenderal Soleimani.

Ia menyebut kekejaman yang menyebabkan kematian Soleimani itu sebagai tindakan tidak jujur, tidak manusiawi, dan tidak bermoral serta menentang semua prinsip hukum dan prinsip internasional. ”

"Pada saat yang sama ketika Iran menempatkan wilayah itu di tepi konflik besar-besaran atas pembunuhan Soleimani dan rekan-rekannya, AS mengirim pesan ke Iran, konon berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut," tambah Baqeri.

Serangan balas Iran terhadap Ain al-Assad menunjukkan tekad untuk Negeri Para Mullah mempertahankan hak-haknya dan sekaligus ancaman bagi AS jika masih ngotot menjaga tindakan kerusakannya.

Dua hari setelah serangan udara itu, parlemen Irak sepakat untuk mendukung semua pasukan pimpinan AS untuk meninggalkan negara Arab.

Perdana Menteri sementara Adel Abdul-Mahdi juga meminta Washington mengirim delegasi ke Baghdad untuk memulai persiapan penarikan pasukan AS, yang jumlahnya sekitar 5.200.

Sementara itu, Akar menegaskan bahwa pembunuhan Jenderal Soleimani menyulut serangkaian perkembangan back-to-back dan sensitif di wilayah tersebut, yang bisa sangat mengkhawatirkan.

Ia mengatakan seluruh wilayah berdiri untuk mendapat manfaat dari upaya menjaga stabilitas dan ketenangan.

Kepala pertahanan Turki juga memuji hubungan persahabatan dan persaudaraan negara-negara itu. Ia mendesak upaya bersama yang bertujuan menjaga stabilitas regional agar tidak membiarkan teroris menyalahgunakan setiap peluang mengintensifkan ketegangan regional.

KEYWORD :

Agresi Amerika Serikat Qassem Soleimani Mohammad Baqeri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :