Kamis, 25/04/2024 08:30 WIB

Iran Desak PBB Tindak AS atas Pembunuhan Qassem Soleimani

Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds elit Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) saat itu, berada di ibu kota Irak, Baghdad, dalam misi diplomatik ketika konvoinya dihancurkan oleh rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak AS.

Para pelayat membawa poster Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dan pemimpin Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dibunuh AS di Baghdad, Irak, 4 Januari 2020. (Foto: Reuters)

Teheran, Jurnas.com – Pemerintah Iran meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan formal terhadap Amerika Serikat (AS) atas pembunuhan jenderal utamanya dua tahun lalu.

Iran mengatakan, komandan Pasukan Quds elit Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Qassem Soleimani saat itu, berada di ibu kota Irak, Baghdad, dalam misi diplomatik ketika konvoinya dihancurkan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak AS.

Dalam sebuah surat kepada Majelis Umum PBB, diterbitkan Sabtu malam (1/1), departemen hukum kantor kepresidenan Iran menyerukan semua inisiatif hukum dalam kekuasaannya, termasuk mengeluarkan resolusi mengutuk pemerintah AS, dan mencegah langkah serupa di masa depan.

Surat itu mengatakan, pemerintah AS selama bertahun-tahun telah menunjukkan unilateralisme yang berlebihan dalam tindakan mereka yang memberi mereka kekuatan melanggar hukum dan perjanjian internasional.

Surat itu datang tak lama menjelang peringatan kedua pembunuhan Soleimani pada 3 Januari.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang memerintahkan pembunuhan itu, mengatakan pada saat itu, Soleimani adalah teroris kelas atas dunia  dan seharusnya sudah dihentikan sejak lama.

Komandan Irak, Abu Mahdi al-Muhandis dan beberapa lainnya juga tewas dalam serangan itu.

Pelapor PBB untuk pembunuhan di luar proses hukum pada Juli 2020 menyimpulkan dalam sebuah laporan, pembunuhan Soleimani adalah melanggar hukum dan sewenang-wenang dan melanggar piagam PBB.

Tahun lalu, Iran meminta pemberitahuan merah Interpol terhadap puluhan pejabat AS, termasuk Trump yang juga memiliki surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan Irak.

Pembunuhan Soleimani membawa Iran dan AS ke ambang perang.

IRGC meluncurkan 12 rudal di dua pangkalan AS di Irak dalam serangan rudal balistik terbesar yang pernah ada terhadap AS. Tidak ada korban yang dilaporkan tetapi lebih dari 100 anggota layanan AS dilaporkan menderita cedera otak traumatis.

Pada Minggu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan balas dendam yang keras untuk Soleimani. Ia mengatakan, para pelaku pembunuhannya akan diasingkan ke tempat pembuangan sejarah setelah membayar iuran duniawi mereka.

Pejabat Iran merencanakan beberapa acara untuk menandai peringatan kedua pembunuhan Soleimani dan peluncuran rudal terhadap pangkalan AS.

Pada Senin (3/1), sebuah acara sedang diselenggarakan di ibukota Teheran, yang diharapkan akan dihadiri pejabat tinggi pemerintah dan militer. Presiden Ebrahim Raisi dan tokoh-tokoh penting lainnya diperkirakan akan berpidato di acara yang disiarkan televisi itu. (Aljazeera)

KEYWORD :

Qassem Soleimani DK PBB Iran Amerika Serikat Donald Trump Abu Mahdi al-Muhandis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :