Sabtu, 20/04/2024 17:06 WIB

Rektor Asing Ditolak DPR, Menteri Nasir: Jangan Terlalu Membenci

Mohamad Nasir tidak keberatan dengan pro dan kontra yang muncul dalam menanggapi wacana pemerintah merekrut rektor asing.

Gedung DPR

Jakarta, Jurnas.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir tidak keberatan dengan pro dan kontra yang muncul dalam menanggapi wacana pemerintah merekrut rektor asing.

Menurut dia, penolakan yang muncul, salah satunya dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan dibicarakan lebih lanjut. Dia juga meminta DPR memberikan kesempatan kepada pemerintah terkait wacana ini.

“Pro dan kontra itu biasa. Yang penting kontrak jangan terlalu membenci. Kalau kontra, mari kita ajak bicara,” kata Nasir di Jakarta, pada Jumat (2/8).

“Jangan langsung kontra, langsung membenci lalu semua ditutup. Ini namanya tidak kooperatif. Yang namanya kooperatif, berilah kesempatan agar bisa jalan,” lanjut dia.

Menristekdikti menampik bahwa sumber daya manusia (SDM) dalam negeri tidak cukup baik untuk mendongkrak ranking perguruan tinggi, ke dalam peringkat 200 besar dunia. Dia menyebut Indonesia memiliki total 292 ribu dosen. Jumlah itu terbanyak di Asia Tenggara.

Karena itu, dia menilai rektor asing merupakan upaya untuk menantang SDM lokal, agar bisa berkompetisi di tingkat global, sehingga meningkatkan daya saing.

“Kalau tidak kita ciptakan, tidak ada kompetisi. Kalau tidak ada kompetisi, tidak meningkatkan daya saing,” papar dia.

Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati menolak ide merekrut rektor asing untuk perguruan tinggi Indonesia. Dia menyebut wacana itu akan menabrak berbagai aturan, antara lain UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, dan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.

Wacana itu, lanjut Reni, juga menunjukkan kurang maksimalnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dalam membentuk sistem pendidikan tinggi yang visioner, ajeg, dan adaptif dengan perkembangan zaman.

“Jangan latah dengan menempel salin cara yang diterapkan oleh negara lain dengan mengimpor,” tandas Reni beberapa waktu lalu.

KEYWORD :

Rektor Asing Dosen Menristekdikti Mohamad Nasir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :