Sabtu, 27/04/2024 10:27 WIB

Iran Naikkan Level Uranium hingga Lima Persen

Teheran akan menaikkan batas 3,67 persen ke tingkat mana pun yang mungkin diperlukan untuk perdamaian.

Penasihat kebijakan luar negeri untuk Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ali Akbar Velayati (Foto: Fiancial Tribune)

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran akan mengingkatkan level uraniumnya yang diperkaya setidaknya hingga lima persen pada 7 Juli 2019 sebagai bagaian dari keputusan untuk mengurangi komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir 2015.

Dalam fase kedua mengurangi komitmen Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) -nya, Iran berencana meningkatkan kemurnian uranium yang diperkaya pada Minggu (7/7), melebihi batas 3,67 persen yang disepakati pada pakta nuklir.

Penasihat Pemimpin Revolusi Islam, Ayatoullah Seyed Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, mengatakan, Teheran akan menaikkan batas 3,67 persen ke tingkat mana pun yang mungkin diperlukan untuk perdamaian.

"Misalnya, agar kita dapat menggunakan uranium di reaktor Bushehr, kemurnian lima persen diperlukan, dan itu adalah tujuan yang sepenuhnya damai bahwa kami menghasilkan daya dari reaktor yang dibangun bersama Iran dan Rusia," kata Velayati kepada wartawan, Jumat (5/7).

"Semakin tinggi kadar uranium yang diperkaya juga akan berguna untuk kebutuhan rutin, industri, dan energi negara itu, yang sangat penting bagi kami," sambungnya.

Dijelaskan Velayati, keputusan Teheran meningkatkan uranium sebagai tanggapan atas pengkhianatan Amerika Serikat (AS) atas pakta tersebut dan sejumlah anggota JCPOA yang masih setia.

Ia juga mencatat bahwa ada konsensus di antara para pejabat Iran, anggota parlemen dan politisi lainnya tentang keputusan negara itu untuk lebih mengurangi komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir.

"Keputusan itu adalah hasil dari konsensus di antara semua pilar sistem yang berkuasa, dan negara itu pasti akan melakukan apa yang telah dijanjikannya," katanya.

Ia menekankan bahwa Teheran tidak akan menarik diri dari perjanjian itu kecuali pihak lain meninggalkannya.

"Kami pasti tidak akan memulai langkah apa pun, kecuali pihak lain yang pertama kali melakukannya. Sejauh ini AS melanggar JCPOA secara langsung dan Eropa melakukannya secara tidak langsung; jadi kami akan menunjukkan reaksi yang persis proporsional dengan sejauh mana mereka pelanggaran kesepakatan," katanya.

Meski begitu, Velayati menekankan bahwa tindakan Iran dapat dikembalikan seperti semula, jika pihak lain memenuhi komitmen mereka pada pakta tersebut.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Uranium Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :