Berdasarkan ketentuan kesepakatan nuklir, Iran dilarang memperkaya uranium di atas 3,67 persen dengan pengecualian kegiatan reaktor risetnya. Uranium yang diperkaya di atas 90 persen dapat digunakan dalam senjata nuklir.
Iran memproduksi logam uranium yang diperkaya hingga 20 persen kemurnian fisil untuk pertama kalinya, dan mengangkat kapasitas produksi uranium yang diperkaya menjadi 60 persen.
Langkah tersebut dapat meningkatkan ketegangan dengan Barat karena kedua belah pihak berusaha untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran.
Iran bermaksud memperkaya uranium hingga 20 persen, dalam tanda terbaru pembicaraan Wina tentang menghidupkan kembali rencana aksi komprehensif bersama bisa terhenti.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut Iran gagal menjelaskan jejak uranium olahan di beberapa situs, yang tidak diumumkan oleh Teheran.
Para ilmuwan Iran telah berhasil mulai memperkaya 60 persen uranium pada pukul 12.40 pagi (20:10 GMT pada hari Kamis).
Iran mulai memperkaya uranium dengan kaskade keempat, atau cluster, mesin IR-2m canggih di pabrik bawah tanah Natanz.
Pengayaan dimulai "beberapa jam yang lalu" di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo di selatan ibukota Teheran.
Badan Atom Internasional memperingatkan Iran mengenai stok pengayaan uranium yang telah mencapai 2.105 kilogram.
Laporan itu mengatakan bahwa Iran belum memperkaya uranium di atas 4,5%. Tingkat pengayaan yang dibutuhkan untuk penggunaan senjata sekitar 90%.