Sabtu, 27/04/2024 11:20 WIB

Ma`ruf Amin Bercerita Tahun 1965 Nyaris jadi Polisi

Kiai Ma`ruf Amin ternyata hampir menjadi polisi. Bahkan tahun 1965 ia sudah dipanggil masuk Polisi, namun sang nenek melarang karena ingin KH Ma`ruf melanjutkan keluarga yang jadi ulama.

KH Ma`ruf Amin, bersama Koordinator Media TKN Monang Sinaga bercerita pernah ditawari jadi polisi

Samarinda, Jurnas.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH. Ma`ruf Amin bercerita sisi lainnya yang identik dengan ulama dan tokoh agama.

Tapi banyaknyang tidak tau, Mustasyar PBNU itu hampir menjadi seorang polisi. Kisah ini dituturkan Kiai Ma`ruf kepada wartawan di Samarinda, Jumat (22/3/2019).

Saat itu tahun 1965. Ma`ruf Amin yang masih berumur 22 tahun, mendapatkan tawaran untuk menjadi polisi. Katanya sudah tinggal panggilan saja.

"Saya pernah diberi tawaran untuk jadi polisi. Itu sekitar tahun 65 itu. Dan saya dipanggil untuk jadi polisi," katanya saat berbincang santai dengan media di sela safari di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3).

Namun, akhirnya panggilan itu ditolak. Alasannya, nenek yang mengasuh Ma`ruf muda sejak ibundanya meninggal, melarangnya. Sang nenek kukuh cucunya mengikuti jalur karir keluarga untuk menjadi ulama dan kiai.

"Karena saya diasuh nenek saya sudah meninggal sejak SD kelas 4. Tapi nenek saya bilang kamu jangan jadi polisi, jadi kiai aja. Jadi saya jalurnya jalur kiai, ulama," ucap Kiai Ma`ruf.

Ketum MUI itu mengungkapkan keluarganya adalah keluarga ulama. Ayahnya, yang juga seorang kiai, sudah mengirim Ma`ruf untuk mondok di pesantren.

"Ayah saya kiai, keluarga kakek saya kiai, jadi memang saya menjadi keluarga kiai," paparnya.

Sang Ayah menginginkan anaknya belajar di pesantren tradisional, di Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

"Jadi yang boleh itu di Tebu Ireng, makanya saya mondoknya di Tebu Ireng," tandasnya.

KEYWORD :

KH Ma`ruf Amin Polisi Ulama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :