Sabtu, 27/04/2024 11:45 WIB

Menag: Konten Agama Harus Dikemas Kreatif

Konten kreatif dan inovatif dimaksud harus mengandung ajaran toleransi dan cocok dengan corak generasi saat ini.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam Festival MeyakiniMenghargai

Jakarta, Jurnas.com – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan konten agama harus dikemas kreatif dan inovatif, guna menarik perhatian dari kaum milenial.

Konten kreatif dan inovatif dimaksud harus mengandung ajaran toleransi dan cocok dengan corak generasi saat ini.

“Jika tidak hadir dengan konten agama yang toleran dan cocok dengan corak mereka, maka jangan heran jika bandul condong ke arah ektrim, kekerasan, dan ekstrimisme,” ujar Menteri Lukman dalam acara Festival #MeyakiniMenghargai di Jakarta, pada Rabu (20/2).

Menyediakan konten agama khusus generasi milenial, lanjut Menag, yakni dalam rangka menyambut bonus demografi pada 2045, di mana 70 persen penduduk merupakan usia produktif.

Apalagi saat ini dalam berbagai kajian mengemukakan bahwa warga Indonesia menempatkan agama sebagai faktor penting dalam menentukan hidupnya, di tengah keragaman yang ada di NKRI.

“Karena itu milenial memerlukan tafsir agama seperti apa yang cocok buat mereka. Karakter dan perilaku juga berbeda dari generasi sebelumnya,” jelas Menag.

Sementara Team Leader Convey Indonesia, Prof. Jamhari mengatakan, keragaman merupakan sebuah keniscayaan. Karena itu dia menilai seluruh bangsa perlu berperan aktif dalam menjaga keragaman, sembari tetap menghargai perbedaan.

“Festival #MeyakiniMenghargai merupakan upaya kecil Convey untuk mendorong masyarakat agar menyadari bahwa segala bentuk kekerasan terhadap mereka yang dianggap berbeda adalah tidak dapat dibenarkan,” ujar Jamhari.

“Dari edukasi dan pengembangan kapasitas yang dilaksanakan, diharapkan mampu terbangun para Agen Perdamaian, terutama dari kelompok muda, yang memiliki daya juang tinggi dalam mendorong perdamaian serta mencegah bahaya ekstremisme kekerasan,” tambah dia.

Festival #MeyakiniMenghargai juga dirancang untuk menjadi ajang diseminasi program kerja Convey dalam mencegah ekstremisme kekerasan melalui pendekatan potensi Pendidikan Agama, yang telah dijalankan melalui kolaborasi antara PPIM UIN Jakarta dengan UNDP Indonesia, bersama lebih dari 20 lembaga mitra dan sejumlah komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lebih jauh lagi, festival ini juga menjadi ruang ekspresi bagi berbagai komunitas lokal yang aktif bekerja dalam isu perdamaian dan perubahan sosial yang mendorong kelompok muda untuk berpartisipasi aktif menjaga perdamaian dan mencegah esktremisme kekerasan di lingkungan sekitar mereka tinggal.

KEYWORD :

Menteri Agama Lukman Hakim Toleransi Beragama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :