Jum'at, 26/04/2024 08:27 WIB

Era Perlombaan Senjata Nuklir Baru Saja Dimulai

Keputusan itu  memicu kekhawatiran perlombaan senjata baru yang menurut para analis dan politisi dapat mendorong dunia yang awalnya lebih jauh kini akan lebih dekat dengan perang nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Rusia dan Amerika Serikat sama-sama telah menangguhkan kepatuhan terhadap Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) era Perang Dingin.

Keputusan itu  memicu kekhawatiran perlombaan senjata baru yang menurut para analis dan politisi dapat mendorong dunia yang awalnya lebih jauh kini akan lebih dekat dengan perang nuklir.

Pertikaian yang sudah berlangsung lama antara Washington dan Moskwa membludak pada Jumat ketika Presiden AS, Donald Trump menuduh Rusia melanggar perjanjian bilateral 1987 dengan "impunitas", dan mengumumkan pemerintahnya menangguhkan kewajibannya berdasarkan pakta tengara.

Bersumpah untuk "bergerak maju" dengan opsi respons militernya sendiri, Trump mengatakan AS akan menarik diri dari perjanjian dalam enam bulan kecuali Moskow menghancurkan rudal-rudal berbasis darat yang diduga dikerahkan melanggar perjanjian.

Hanya berselang sehari, Presiden Rusia, Vladimir Putin juga mengumumkan bahwa negaranya menangguhkan partisipasi Moskow dalam perjanjian tersebut.

"Mitra Amerika kami telah mengumumkan bahwa mereka menangguhkan partisipasi mereka dalam perjanjian itu dan kami akan melakukan hal yang sama," katanya dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan menteri pertahanan dan menteri luar negerinya.

"Mereka telah mengumumkan akan melakukan penelitian dan pengembangan, dan kami akan bertindak sesuai (yang dilakukan Amerika Serikat (AS)," sambungnya.

Rusia akan mulai bekerja membuat rudal baru, termasuk senjata hipersonik, katanya, seraya menambahkan bahwa Moskow tidak akan mengerahkan senjata semacam itu di bagian Eropa negara itu atau di tempat lain kecuali AS melakukannya.

Sejak 2014, para pejabat AS menuduh Rusia melanggar perjanjian karena memproduksi rudal 9M729. Moskow menolak tuduhan itu, dengan mengatakan jangkauan rudal itu tidak melebihi 500 km. Rusia juga menuduh Washington melanggar perjanjian dengan sistem pertahanan misilnya di Rumania dan Polandia.

Perjanjian INF ditandatangani setelah krisis Euromissile pada akhir 1970-an dan 1980-an, ketika mobilisasi rudal jelajah Uni Soviet mampu menghantam sebagian besar Eropa. Hal itu juga mendorong AS untuk mengerahkan rudal balistik kawasan yang dapat mencapai Moskow dalam 10 menit.

Pakta tersebut melarang semua rudal berbasis darat dengan jangkauan antara 500 km dan 5.500 km, menyingkirkan Eropa dari seluruh kategori senjata destabilisasi - hampir 3.000 rudal balistik dan rudal jelajah menengah yang diluncurkan darat dihancurkan.

Perjanjian itu tidak mencakup senjata yang diluncurkan melalui udara atau laut, dan tidak termasuk kekuatan lain seperti Cina, Korea Utara, Iran dan Israel, yang memungkinkan negara-negara ini untuk menimbun persediaan senjata mereka.

KEYWORD :

Berlombaan Senjata Nuklir Amerika Serikat Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :