Sabtu, 27/04/2024 02:29 WIB

Theresa May Selamat dari Jebakan Voting

Theresa May menang dalam pemungutan suara mosi tidak percaya yang diusung oleh anggota parlemennya sendiri

Perdana Menteri Inggris Theresa May (Foto: AFP)

London – Perdana Menteri Inggris Theresa May menang dalam pemungutan suara mosi tidak percaya yang diusung oleh anggota parlemennya sendiri. Kendati demikian, May kehilangan dukungan sepertiga dari anggotanya, di mana ia masih harus mendapatkan kesepakatan Brexit melalui parlemen.

Dilansir dari AFP, dalam sebuah pemungutan yang digelar pada Rabu (12/12) malam, May meraih 200 suara yang menyatakan dukungan dan mempertahankan posisinya sebagai perdana menteri. Sementara 117 anggota parlemen lainnya menolak.

“Saya senang menerima dukungan rekan-rekan saya dalam pemungutan suara malam ini,” ujar May di kantornya di Downing Street setelah pengumuman hasil voting.

“Sejumlah besar kolega melakukan pemungutan suara terhadap saya, dan saya mendengarkan apa yang mereka katakan,” imbuhnya.

Dalam keterangannya, May menegaskan akan melanjutkan upaya Brexit dari Uni Eropa, dan berjanji akan merangkul para politisi untuk meneguhkan upaya tersebut.

Hasil voting mosi tidak percaya disambut dengan sorak-sorai pendukung May yang berkumpul di parlemen. Sementara nilai tukar poundsterling dilaporkan kembali merangkak naik pasca voting.

Di kubu oposisi, Jacob Rees-Mogg masih tidak dengan May. Hasil voting tersebut dia anggap sebagai hasil yang mengerikan.

“Dia harus pergi dan menghadap ke ratu, dan segera mengundurkan diri,” tegas Rees-Mogg kepada BBC.

Tokoh penentang Brexit lainnya Nigel Farage menyatakan bahwa May sudah pincang, dan diprediksi akan menemui kegagalan berikutnya dalam meraih dukungan Brexit.

“Kesepakatan tidak akan berlalu, dan krisis nyata semakin dekat,” cuitnya di Twitter.

Rees-Mogg dan Farage hanya dua dari sekian politisi Inggris yang menolak perceraian dengan Uni Eropa. Seperti diketahui, May dan Uni Eropa setuju bahwa Inggris dan Uni Eropa akan keluar seutuhnya pada 29 Maret 2019 mendatang.

KEYWORD :

Inggris Brexit Uni Eropa Theresa May




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :