Selasa, 23/04/2024 15:28 WIB

Kalamanthana, Kain Tradisional Kalimantan Timur yang Memesona

Keragaman kain tradisional Kalimantan Timur dengan keunikan masing-masing diangkat oleh designer Wignyo Rahadi.

Keragaman kain tradisional Kalimantan Timur dengan keunikan masing-masing diangkat oleh designer Wignyo Rahadi (Foto: Doc. Pribadi)

Jakarta - Kalimantan memiliki kekayaan alam dan budaya, termasuk kain tradisional. Seperti Kalimantan Timur yang dikenal dengan kain tradisional: tenun Ulap Doyo, sarung Samarinda, dan batik Paser.

Keragaman kain tradisional Kalimantan Timur dengan keunikan masing-masing tersebut diangkat oleh designer Wignyo Rahadi dalam koleksi modest wear bertema “Kalamanthana”.

Tema “Kalamanthana” terinspirasi dari sebutan Pulau Kalimantan oleh para ilmuwan di masa lampau. Kain tradisional Kalimantan Timur umumnya dihiasi dengan motif yang diambil dari kekayaan alam di Pulau Borneo, seperti motif flora berupa bunga anggrek hitam dan buah mangga kesturi yang telah punah dan menjadi maskot Pulau Kalimantan.

Keragaman warna flora tersebut diangkat oleh Wignyo dalam koleksi ini, yaitu warna hitam yang anggun sekaligus misterius mewakili bunga anggrek, warna kuning yang dinamis dari mangga kesturi, dan warna hijau yang asri merupakan warna pepohonan di hutan Borneo.

"Untuk koleksi modest wear “Kalamanthana” ini, saya menggunakan kain tradisional Kalimantan Timur berupa tenun Ulap Doyo, sarung Samarinda, dan batik Paser yang merupakan hasil karya UMKM binaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Timur," ujar Wignyo.

Ketiga material tersebut dipadu padan dengan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) kreasi Wignyo yang dituangkan dalam dominasi desain kontemporer dengan siluet ringan hingga berkonstruksi kuat, yakni padanan abaya, tunik, celana kulot, dan sentuhan obi.

Permainan draperi atau efek tumpuk dan potongan asimetris ditampilkan untuk menciptakan kesan elegan yang dinamis.

Ornamen yang diaplikasikan pada koleksi ini terbuat dari material tenun ATBM dalam bentuk permainan garis geometris, susunan patchwork, dan detail pleats (lipit).

Tak ketinggalan aksen tenun benang putus, anyaman bintik, dan salur bintik yang menjadi ciri khas tenun ATBM kreasi Wignyo

Aksentuasi tersebut dipusatkan pada bagian tertentu. Perpaduan multi motif, warna, dan tekstur dari ragam material dalam sebuah rancangan menjadi pikat aksen dalam koleksi modest wear kontemporer yang sarat histori ini

KEYWORD :

Kain Tradisional Kalimantan Timur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :