Jum'at, 19/04/2024 05:40 WIB

Muhammadiyah: Aksi Banser Kebablasan!

Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, aksi tersebut berlebihan mengingat kalimat tauhid merupakan kalimat sakral bagi umat Islam.

Pembakaran bendera tauhid oleh kelompok massa Banser di Garut, Jawa Barat

Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyayangkan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Garut, Jawa Barat.

Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, aksi tersebut berlebihan mengingat kalimat tauhid merupakan kalimat sakral bagi umat Islam. Juga, tindakan itu dilakukan pada peringatan Hari Santri Nasional.

“Pembakaran bendera yang di dalamnya bertuliskan kalimat syahadat seharusnya tidak perlu terjadi. Aksi itu sudah kebablasan,” tegas Mu’ti pada Selasa (23/10) lewat siaran pers.

Meski aksi bakar-bakar itu diklaim sebagai bentuk nasionalisme, lanjut Mu’ti, ekspresi dan aktualisasinya keliru. Nasionalisme, menurut pandangannya harus dilakukan dengan cara yang santu dan dalam bingkai akhlak yang luhur.

“Jika yang mereka maksudkan adalah membakar bendera HTI maka ekspresinya bisa dilakukan dengan cara yang Iain, cukup dengan aksi simbolik dan tidak harus verbal,” katanya.

“Dengan menolak keberadaan HTI sebenarnya lebih dari cukup dari pada membakar bendera yang bertuliskan kalimat syahadat atau tauhid,” imbuh Mu’ti.

Muhammdiyah juga menuntut Banser Garut meminta maaf kepada umat Islam atas tindakan tersebut. Pimpinan Banser setempat, kata Mu’ti juga harus melakukan pembinaan, agar masalah serupa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.

“Bagi masyarakat yang berkeberatan dan melihat persoalan pembakaran sebagai tindak pidana penghinaan terhadap simbol agama, sebaiknya menyelesaikan melalui jalur hukum,” imbaunya.

KEYWORD :

Muhammadiyah Bendera Tauhid Banser




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :