Sabtu, 20/04/2024 02:45 WIB

Kemendes Gelar Pelatihan Jitupasna untuk Daerah Rawan Bencana

 Pelatihan ini merupakan salah satu alat untuk mencermati dan mendata potensi bencana yang ada di daerah.

Kemendes PDTT menggelar pelatihan perhitungan kebutuhan pascabencana Jitupasna di Sleman, Yogyakarta, Selasa (24/4)

Yogyakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar pelatihan perhitungan kebutuhan pascabencana (Jitupasna) dengan mengundang para perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di daerah tertinggal. Pelatihan ini digelar di Yogyakarta selama tiga hari, yakni pada 24 hingga 27 April.

"Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas aparatur daerah dalam rangka pengelolaan bencana khususnya upaya pengurangan resiko bencana (PRB)," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu), Johozua M. Yoltuwu.

Johozua juga menekankan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu alat untuk mencermati dan mendata potensi bencana yang ada di daerah. Hal tersebut menjadi penting untuk mendorong kesadaran masyarakat akan potensi bencana di wilayahnya.

"Pelatihan ini juga diharapkan dapat direplikasi oleh daerah-daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana, tentunya dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal masing-masing wilayah," sambungnya.

Senada degan hal tersebut, Direktur Pengembangan Daerah Rawan Bencana (PDRB), Hasman Ma`ani juga juga menuturkan pentingnya pemahaman komprehensif dalam menempatkan PRB sebagai paradigma pembangunan di masyarakat. Paradigma tersebut menjadi faktor utama pengelolaan bencana.

“Kita perlu memahami mekanisme pengkajian risiko bencana partisipatif agar muncul pehamanan yang sama antar aparatur pemerintah dan masyarakat dalam mengintegrasikan PRB terhadap perencanaan pembangunan daerah tertinggal yang rawan terhadap bencana,” ujar Hasman.

Dengan tema besar Siap Untuk Selamat, pelatihan Jitupasna dilakukan dengan dua metodologi pembelajaran, yaitu metode kelas dan praktek lapangan. Kegiatan seperti ini sendiri pada tahun 2018 dilaksanakan sebanyak 3 angkatan dengan lokasi pelaksanaan yang berbeda. Kegiatan ini sekaligus dirancang sebagai rangkaian untuk mendukung hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April 2018 lalu.

“Batam sudah kami gelar minggu lalu. Yogya sekarang ini. Penutup akan ada di Makasar pada awal Mei mendatang," tambah Hasman.

Para peserta akan melihat Hunian Tetap (Huntap) Pager Jurang, yang berada di desa Kepoharjo, Kab. Sleman. Lebih dari 50 peserta dari berbagai institusi hadir, di antaranya BPBD Provinsi DIY, 26 BPBD yang masuk dalam kabupaten daerah tertinggal, para Pendamping Desa tingkat Provinsi DIY, LPBI NU DIY, Karang Taruna Tokoh Masyarakat dan Perguruan Tinggi di Prov. DIY

KEYWORD :

Info Kemendes BPBD Yogyakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :