Kamis, 18/04/2024 08:36 WIB

Hamas Kritik Keputusan Pemindahan Ibu Kota Israel

Keputusan tersebut diyakini akan jadi api baru dalam konflik Palestina-Israel.

Bendera Israel dan Amerika (foto: Google)

Tel Aviv - Kelompok militer Palestina, Hamas, mengkritik keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memindahkan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan tersebut diyakini akan jadi api baru dalam konflik Palestina-Israel.

"Keputusan Trump pada Yerusalem tidak akan mengubah fakta bahwa Yerusalem adalah sebuah daratan milik Muslim Arab," kata salah seorang juru bicara Hamas dikutip dari Independent.

Hamas juga mengancam akan memanggil rakyat Palestina untuk bersama-sama menetapkan 8 Desember sebagai `Hari Kemarahan`.

"Keputusan ini sangat bodoh, dan waktu akan membuktikan bahwa pecundang sejati adalah Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu," ujarnya.

Sebelumnya Trump menegaskan bahwa upayanya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam rangka mendamaikan Palestina-Israel yang sudah berkonflik selama puluhan tahun. Bahkan sebelum Yerusalem ditetapkan sebagai ibu kota Israel, Trump terlebih dahulu memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Kami mendukung penuh keputusan administrasi Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, karena pernyataan ini mencerminkan realitas di atas tanah tersebut selama 3.000 tahun," tutur Senator Partai Republik Lindsey Graham.

KEYWORD :

Timur Tengah Israel Palestina Hamas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :