Ilustrasi warga berkumpul dilapangan melakukan aksi solidaritas (Foto: Ma`an)
Ramallah - Faksi-faksi nasional dan Islam menyerukan agar warga Palestina melakukan salat di lapangan umum di wilayah Palestina yang diduduki pada Jumat dan untuk meningkatkan protes terhadap pendudukan Israel, sekaligus aksi solidaritas di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dikutip dari Ma`an pada Rabu (26/7), pasca penembakan mematikan di Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki pada 14 Juli, pihak berwenang Israel menerapkan langkah-langkah keamanan ketat, memicu kampanye pembangkangan dari warga sipil, Palestina yang mendapat tekanan keras di negara tersebut.
Warga Paletina mengataqkan langkah baru Israel adalah contoh terakhir dari otoritas Israel yang menggunakan kekerasan Israel-Palestina sebagai alat melanjutkan kontrol terhadap lokasi penting di wilayah pendudukan Palestina dan menormalisasi tindakan represif terhadap orang-orang Palestina.
Kabinet keamanan Israel memutuskan pada Senin (24/7) malam untuk memindahkan detektor logam yang baru dipasang di Al-Aqsa, hanya untuk menggantinya dengan teknologi pengawasan yang lebih maju di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.
Dalam kurun waktu sepuluh hari, empat demonstran Palestina tewas terbunuh oleh orang-orang Israel dan lebih dari 1.000 lainnya terluka. Menurut dokumentasi Ma`an, tujuh warga Palestina dan tiga warga Israel tewas sejak serangan 14 Juli.
Pasukan Israel telah menggerebek rumah-rumah sakit Palestina, menutup bagian-bagian Kota Tua Yerusalem Timur, melakukan kampanye penahanan besar-besaran, dan bentrok dengan orang-orang Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki, membuat wartawan Palestina, petugas medis, dan anak-anak terluka dalam proses tersebut.
Yerusalem Palestina Israel
