Jum'at, 26/04/2024 08:27 WIB

Bertekad Bangkit, Percasi Proyeksikan Cetak Lebih Banyak Grand Master

Indonesia tidak pernah kekurangan pemain-pemain berbakat.

Grand Master Wanita Medina Warda Aulia

Jakarta- Catur Indonesia mulai tertinggal dari beberapa negara yang sebelumnya masih berada di bawah prestasi Merah Putih. Guna mengejar ketertinggalan itu, Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) bertekad bangkit dan ingin mencetak lebih banyak pecatur bergelar Grand Master.
“Kita punya potensi yang dahsyat di catur. Hanya selama ini belum digarap maksimal. Tetapi, kita kalah bersaing dengan negara-negara yang dulunya di bawah kita. Misalnya saja dari India dan China. Waktu 1986 saya meraih gelar GM, kedua negara tersebut belum memiliki satu pun pemain bergelar GM. Tetapi sekarang India sudah punya 48 GM kemudian China mungkin punya 30 GM. Sementara kita baru punya tujuh pemain GM, beberapa di antaranya sudah wafat," kata Plt Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto.

Bukan hanya India dan China yang kini telah menjafi raksasa Asia, beberapa negara Asia Tenggara juga sudah menunjukkan kemajuan pesat di olahraga catur. Seperti Vietnam dan Filipina.
“Kami akan bekerja keras untuk bisa mencetak GM kelas dunia. Kalau di tenis, sekelas Rafael Nadal, mampu juara di turnamen Grand Slam yang merupakan turnamen paling bergengsi di tenis," tambah Utut.

Dalam upaya memajukan percaturan nasonal, PB Percasi menjadikan momen Kejuaraan Nasional Catur ke-46 dan Musyawarah Nasional (Munas) XXVIII 2017 di Bogor, Jawa Barat, 16-22 Juli mendatang, sebagai tonggak kebangkitan.  Apalagi, akan dipilih Ketua Umum PB Percasi masa bakti 2017-2021. Utut sendiri akan maju dan saat ini baru satu-satunya kandidat yang mencalonkan diri.

Menurut Utut, Indonesia tidak pernah kekurangan pemain-pemain berbakat. Sekarang saja, ada beberapa pemain muda potensial yang mulai mampu berbicara di ajang catur internasional. Sebut saja Fide Master (FM) Novendra Priasmoro yang berhasil menjadi juara di Kejuaraan Catur Yunior Asia, awal bulan lalu. Selain sukses meraih gelar juara, dalam event tersebut Novendra langsung meraih gelar Master Internasional sekaligus norma GM pertama. Ada juga MI Sean Winshand yang juga sudah meraih norma GM pertama. Kemudian ada FM Yoseph Taher, FM Jody Azarya dan MI Arif Abdul Hafiz.

Untuk memuluskan misi tersebut, sambung Utut, pihaknya juga akan berupaya untuk rutin mengirimkan para pecatur binaannya mengikuti event di luar negeri. Memperkuat pelatihan dengan cara perekrutan pelatih-pelatih dari daerah. Tak hanya sebatas itu, PB Percasi dalam waktu dekat akan memutar Liga Catur yang diikuti oleh klub-klub catur se-Indonesia. 

Ketua Penyelenggara Kejurnas Catur ke-46, Willy M Yosef memastikan kejurnas 2017 akan beda karena dipersiapkan dengan baik. Salah satunya adalah mekanisme pendaftaran peserta. Dimana hanya Pengprov yang berhak mendaftarkan. "Sekarang pendaftaran peserta secara online. Jadi yang mendaftarkan hanya Pengprov. Kita ingin mengikuti perkembangan teknologi informasi. Mengacu pada penyelenggaraan Olimpiade Catur ke-42/2016 di Baku, Azerbaijan. Kita harapkan seluruh Pengprov mengirimkan atletnya dalam kejurnas kali ini," ujar Willy.

KEYWORD :

Catur Percasi Utut Adianto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :