Marlen Sitompul | Jum'at, 10/02/2017 14:29 WIB
Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Jakarta - Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi langkah Menko Polhukam Wiranto yang melakukan pertemuan dengan petinggi Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
SBY mengatakan, sikap
Wiranto menunjukkan bahwa pemerintah memperlakukan rakyatnya dengan baik, bukan kekuasaan dan kebencian.
"Pak
Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *
SBY*," kicau
SBY, dalam akun twitternya di @
SBYudhoyono, Jumat (10/2).
Selain itu,
SBY juga mengapresiasi sikap Imam Besar FPI
Habib Rizieq yang menyatakan komitmen bersama pemerintah untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
"Amat melegakan pernyataan
Habib Rizieq yg dukung tegaknya NKRI, Pancasila & Kebhinnekaan. Rakyat Indonesia ingin dengar scr langsung *
SBY*," terangnya.
Diketahui, Menko Polhukam
Wiranto menerima tokoh FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Nomor C3/9, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2) sore.
Dalam kesempatan itu,
Wiranto menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan proporsional.
"Pemerintah sekarang ini sedang membangun kebaikan bagi masyarakat dalam hal ketertiban dan keamanan yang merupakan tugas saya. Kami akan tetap menegakan hukum secara bermartabat," kata
Wiranto.
Untuk itu,
Wiranto mengingatkan kepada
Habib Rizieq yang juga sebagai sahabat lamanya agar aksi damai 112 nanti dapat berjalan dengan tertib dan damai.
"Mudah-mudahan tanggal 11 Februari yang isunya itu menakutkan masyarakat, sore ini kami tepis bersama. Tanggal 11 itu tetap bisa kita jalani dengan aman dan tertib," tutur
Wiranto.
KEYWORD :
Aksi Damai 112 SBY Wiranto Habib Rizieq
