Rabu, 15/05/2024 17:28 WIB

Dahsyat, Gus Muhaimin Ungkap Tiga Kekuatan Pengubah Dunia

Halaqah Majelis Taklim Bersama Gus Muhaimin dan Anak-anak Yatim

Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) dalam sebuah acara bersama anak yatim, Minggu (29/8/2021).

Jakarta, Jurnas.com – Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengungkap adanya tiga kekuatan dahsyat di era modern yang memicu perubahan besar dalam 10 tahun terakhir.

Tiga kekuatan dahsyat itu sangat menentukan, ketika kehidupan manusia menghadapi tantangan perubahan yang luar biasa. Keadaan dan kondisi dunia juga mengalami perubahan terus menerus.

Menghadapi tiga kekuatan dahsyat itu, Gus Muhaimin mengajak semua harus benar-benar menyiapkan diri sebaik-baiknya. Bukan hanya masyarakat, jamaah, semua aspek kehidupan kita tata ulang sebaik-baiknya.

"Kenapa? Karena hari ini semuanya sedang berubah. Semuanya serba tidak menentu, serba mencari model dan pola baru, sedang berubah segala-galanya,” ujar Gus Muhaimin saat memberikan pengarahan pada Acara Gebyar Muharram 1443 H Halaqah Majelis Taklim Bersama Gus Muhaimin dan Anak-anak Yatim secara virtual, Minggu (29/8/2021).

Lantas, apa sih tiga kekuatan dahsyat versi Gus Muhaimin itu? 

Pertama, Teknologi.

Banyak temuan teknologi baru, terutama teknologi informasi yang benar-benar mengubah cara hidup, cara berbelanja maupun cara berkomunikasi masyarakat.

”Pertemuan-pertemuan dengan Zoom kini banyak yang ikut. Belum lagi cara menyajikan pencerdasan, menyajikan pola pikir, majelis taklim berubah. Kalau tidak ikut berubah bisa ditinggal,” tuturnya. 

Gus Muhaimin mencontohkan sosok yang sukses di Indonesia karena menguasai teknologi, yakni Nadiem Makarim, menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Perguruan Tinggi (Mendikbudristek), pendiri Gojek.

"Namanya Nadiem Makarim, penemu Gojek, jadi menteri saja milih. Ditanya Pak Jokowi, Nadiem mau jadi menteri apa? Karena dia memang hebat, menemukan Gojek, bisa membuat jutaan orang bekerja langsung dalam sehari. Nadiem berhasil sebagai orang yang menguasai teknologi,” tuturnya.

Kedua, Agama

Kata Gus Muhaimin, agama menjadi kekuatan yang sangat dahsyat di seluruh dunia. Agama menjadi tempat berlindung atas semua yang terjadi.

Kegiatan keagamaan subur di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Para pengamat menyampaikan agama adalah kekuatan yang nyata.

Karena itu, Gus Muhaimin mengingatkan dengan menguatnya agama, jika tidak cerdas dan benar dalam memahami agama maka bisa malah menjadi radikalis ataupun fundamentalis.

”Kesalahpahaman dalam beragama menyebabkan pertikaian, pertentangan, salah paham. Halaqah Majelis Taklim seperti ini akan menjadi kekuatan yang menyatukan umat dan bangsa,” katanya.

Ia mencontohkan, di era pandemi, di Amerika Serikat (AS) saat Idul Adha lalu, kegiatan salat Id bisa diikuti hingga 100.000 jamaah. Agama menjadi kekuatan baru yang luar biasa dahsyat. 

Ketiga, Pasar.

Menurut Gus Muhaimin, saat ini kekuatan pasar telah mendikte seluruh kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat dunia. Kehidupan manusia saat ini ditentukan oleh pasar.

Misalnya mencari barang di Instagram, kita akan dimonitor oleh pasar. Kita akan terus disuguhi barang-barang yang kit acari itu, misalnya kaos.

Karena itu, menurut Gus Muhaimin, tidak ada pilihan lain kecuali mencerdaskan dan menyiapkan diri secara intelektual, menguatkan pondasi keagamaan, dan menyiapkan keahlian generasi muda untuk kehidupan di masa depan yang lebih baik.

"Dengan menyiapkan diri sebaik mungkin insyallah kita akan memberikan maslahat. Caranya, usaha keras dan berdoa terus menerus sambil berjuang,” urainya.

Gus Muhaimin mengatakan, Tahun Baru Muharram 1443 H harus menjadi momentum untuk melakukan evaluasi untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik.

KEYWORD :

Gus Muhaimin PKB teknologi agama pasar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :